Motivasi mengajar adalah daya dorong perilaku mengajar. Oang yang mengajar pasti punya motivasi.Motivasi itu ada di dalam diri orang yang mengajar Motivasi tidak dapat dilihat hanya indikatornya saja yang dapat dilihat. Jadi, apa yang menggerakkan seseorang untuk melakukan tugas terstruktur yaitu mengajar? Dimanakah letak motivasi bagi seorang pengajar? Benarkah motivasi mengajar efektif menolong seorang pendidik (guru dan dosen) untuk mengajar?
Artikel ini bukanlah upaya tunggal untuk menjawab ragam pertanyaan yang bertebaran di dalam dan di sekitar mengajar. Salah satu point yang hendak saya sampaikan disini yaitu fakta empiris yang tidak dapat disangkali yaitu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan tugas mengajar akan bertahan kuat dalam dirinya untuk terus memberi diri dalam pekerjaan mengajar.
Mari kita urutkan motivasi apa yang ada dalam diri seorang guru dan dosen untuk mengajar.
1. Mendapat pencerahan dari sang pencipta. Tentu ada beragam istilah teologis yang dapat dipakai untuk poin ini. Ada yang menyatakan "punya karunia mengajar" karunia inilah yang mendorong ketulusan hati untuk terus mengajar sampai akhir hayatnya. Ada pula yang menyatakan punya "passion" dalam mengajar. Yang lain berkata: ia dipanggil oleh TUHAN untuk mengajar maka ia melakukan kegiatan mengajar sebagai ketaatan pada TUHAN yang memanggi dirinya untuk mengajar. Panggilan TUHAN itu melalui kesadaran diri/ada visi yang diperoleh. Oleh karena itu ia baktikan diri untuk mengajar.
Bagian ini disebut dengan motivasi internal teologis. Disebut begitu karena kesadaran pribadi seseorang dengan TUHAN yang diyakininya.
2. Ingin menciptkan hari esok bagi orang lain. Mengajar adalah intruksi terukur mempersiapkan orang lain untuk menatap masa depan yang lebih baik. Ia yang tidak bisa membaca dibuat mampu membaca dan seterusnya. Bagian ini dapat pula disebut dengan mengajar adalah menciptakan senyum untuk hari esok
3. Memantapkan kepercayaan diri akan kemampuan mengajar
Keberhasilan mengajar ditentukan oleh kepercayaan diri seorang guru akan kemampuan dirinya dalam hal mengajar. Guru dan dosen memastikan diri bahwa ia memiliki kepercayaan diri dalam apa yang disebut dengan kompetensi Pedagogi. Dalam kepercayaan diri tentang kemampuan pedagogi maka efektivitas mengajar dipengaruhi motivasi sukses menularkan kecakapan pedagogi, yaitu:
1. Kemampuan guru/dosen dalam memahami karakteristik peserta didik
2. Kemampuan memahami karakteristik peserta didik dengan kelainan fisik, social-emosional dan intelektual yang membutuhkan penanganan khusus
3. Kemampuan memahami latar belakang keluarga dan msyarakat untuk menetapkan kebutuhan belajar peserta didik dalam konteks budaya yang beragam
4. Kemampuan memahami cara dan kesulitan belajar peserta didik
5. Kemampuan mengembangkan potensi peserta didik
6. Kemampuan menguasan prinsip-prinsip dasar belajar-mengajar yang mendidik
7. Kemampuan menghembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran atau mampu menciptakan suasana pembelajaran berbasis peserta didik
8. Kemampuan merancang aktivitas belajar-mengajar yang mendidik
9. Kemampuan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar yang mendidik
10. Kemampuan menilai proses dan hassil pembelajaran yang mengacu pada tujuan utuh pendidikan (Munif Chatib, 2011:28)
4. Memantapkan diri dalam kompetensi professional
Kompetensi professional adalah kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memampukan guru/dosen membimbing peserta didik mencapai standar kompetensi yang dtetapkan. Dalam kurikulum 2013 dan KKNI adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Memantapkan kompetensi professional berarti guru/dosen:
1. Menguasai secara luas dan mendalam isi dan metode mengajar
2. Menguasai materi mengajar dalam kurikulum
3. Mampu mengembangkan kurikulum dan aktivitas belajar-mengajar secara kreatif dan inovatif
4. Menguasai dasar-dasar materi kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
5. Kemampuan menilai dan memperbaiki pembelajaran melalui PTK (Munif Chatib, 2011:29
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.