Pintu Kota Ambon
Pintu kota adalah nama sebuah tempat di salah satu tanjung di pantai Ambon, jaraknya puluhan kilometer dari kota Ambon ke arah …. Disebut pintu Kota karena bentuknya seperti pintu. Bila dihubungkan dengan kota ambon memang masih jauh, namun orang disana menyebutnya pintu kota. Sebutan ini bila dipandang dari sisi ketika memasuki teluk ambon maka kapal harus melewati teluk yang letaknya diapit oleh dua tanjung, salah satu tanjung itu letak lokasi pintu kota.
Bila kita berada di lokasi pintu kota, pemandangan laut dan ombak menyenangkan. Dan bila kita memandang bukit pintu kota dari sisi pada waktu kita memasuki daerh wisata tersebut kelihatan tidak menyeramkan. Namun ketika kita naik ke atas bukit dan menengok ke sebelahnya, kita akan ketakutan karena jurang. Bila tidak hati-hati maka akan jatuh ke laut. Penjelasan ini belum terlalu efektif membuat kita mengerti tentang pintu kota. Namun bila kita ke daerah tersebut maka kita akan melihat secara dekat dan pengetahuan kita tentang pintu kota akan bertambah baik dan sangat baik. Hal ini disebabkan karena pengalaman langsung. Kita mengalami secara langsung apa itu pintu kota. Saya sendiri sudah melihatnya secara langsung ketika berada di kota Ambon. Saya juga sudah pernah ke lokasi pintu kota (lihat gambar)
Saya sudah sempat naik ke atas bukit pintu kota. Pengalaman langsung ini membuat pengetahuan saya tentang pintu kota jauh berbeda ketika saya hanya mendengar atau membaca dari internet atau cerita orang. Dalam konteks pembelajaran, pengalaman belajar seseorang peserta didik berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang sudah punya pengalaman langsung atas objek tertentu atau benda tertentu yang akan kita jelaskan, sementara yang lain belum pernah mengalami secara langsung. Oleh karena itu perlu ada pengalaman belajar tidak langsung. Pengalaman ini diwujudkan melalui media. Media adalah segala alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (materi). Alat yang tidak menyampaikan pesan tidak dapat disebut media.
Jadi, media itu segala barang/sumber daya alam yang dijadikan sebagai alat menyampaikan bahan pelajaran ke peserta didik. Papan tulis tidak dapat disebut media kalau tidak digunakan untuk menulis materi yang akan disampaikan ke peserta didik. Bila ada tulisan di papan tulis maka papan tulis disebut media karena papan tulis telah dipakai untuk menyampaikan informasi.
Sekaran, bila saya menjelaskan tentang pintu kota melalui ucapan ferbal, anak pasti mengerti tetapi tingkat pengertiannya atau pengetahuannya tentang pintu kota belum sempurna. Namun ketika pintu kota itu dibawa ke kelas melalui foto atau video rekaman maka foto dan video tersebut akan membantu peserta didik dalam memahami/mengetahui tentang pintu kota. Pengalaman ini disebut pengalaman belajar tidak langsung. Melalui media, peserta didik memperoleh pengalaman belajar tidak langsung terhadap pintu kota.
Disini kita sepakat bahwa media itu efektif menolong peserta didik dalam tingkat pemahaman atas topic yang diajarkan atau dipelajari secara bersama-sama.
Penjelasan singkat di atas menegaskan beberapa prinsip pembelajaran. Pertama pembelajaran adalah mengusahakan terjadinya pengalaman belajar dalam diri peserta didik. Mulai dari pengalaman belajar ltidak langsung maupun pengalaman belajar langsung. Kedua, tidak semua peserta didik memiliki pengalaman yang sama. Ada yang sduah memiliki pengalaman langsung namun ada pula yang dapat diupayakan melalui media. Media menolong peserta didik mengalami pengalaman belajar tidak langsung pada objek tertentu yang dipelajari.
Belut Morea. Disebut demikian karena beluk ini ada di daerah yang disebut Morea. Belut-belut itu ada dalam kolam, belut itu akan keluar dari lubang mereka kalau pawangnya member mereka makan telur. Nampaknya belut Morea sudah terbiasa dengaan telur. Untuk itu setiap yang hendak ke Morea dan melihat belut raksasa maka dia harus membeli telur dan telur tersebut diserahkan kepada pawang belut. Ketika pawing belut memagang lelur dan memancing belut agar keluar dari lubangnya maka sang pawang itu akan mengutik air dengan jari telunjuk dengan ibu jari. Tindakan ini menghasilkan bunyi. Hasil bunyi ini memancing belut keluar dari lubang kemudian diberi makan telur yang bagian atasnya sudah dilubanggi. Di saat inilah kita akan melihat belut yang sangat besar. Saya sudah punya pengalaman langsung dengan belut Morea tersebut. Sudah memegang belut Morea. (lihat foto).
Untuk melihat Pintu KOta dan Belut Morea, kita harus mengunjungi kota Ambon. Bila punya saudara atau kenalan maka bisa numpang tinggal selama beberapa hari di kota Ambon sambil mengatur perjalanan ke pintu kota dan ke tempat wisata Morea untuk melihat belut raksasa.
Perjalanan ke Ambon ditempuh melalui jalan laut dan udara. Kalau jalan darat tidak sampai-sampai. Alias tidak ada jalan darat ke AMbon. Jadi kita harus menggunakan transportasi laut maupun udara. Saya beberapa kali ke sana dengan menggunakan pesawat.
Rute penerbangan pesawat ke Ambon juga ramai. Misalnya Jakarta Ambon dan Ambon Jakarta. Saya waktu itu menggunakan Batik Air dan beberapa pesawat yang saya sudah tidak ingat karena sudah lama.
Perjalanan pertama ke Ambon saya menginap di rumah kenalan. Kemudian perjalanan kedua, saya menginap di hotel beberapa hari. Hotel-hotel di Ambon juga hotel berkualitas. Tinggal kita sesuaikan dengan dompet.Pada perkunjungan pertama dan kedua inilah saya menggunakan untuk melihat beberapa tempat wisata di kota Ambon seperti Pintu Kota dan Belut Morea.
Perjalanan ke tempat wisata tersebut menggunakan mobil kenalan di Ambon. Jika menyewa mobil bisa juga. Silakan cari karena pasti sangat banyak layanan sewa mobil di Ambon.
Selain itu makanan Ambon seperti ikan bakar juga sangat enak. Kami pernah santap ikan bakar sepuas-puasnya di kota Ambon.
Semoga menginspirasi
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.