Pages

Saturday, August 18, 2018

Johannes Adekalla Efektif Mencuri Perhatian ?

Johannes Adekalla Efektif Mencuri Perhatian ?
Sore ini saya membaca sebuah berita dan saya focus pada satu kata yaitu “mencuri”. Kata ini telah, sedang dan akan menimbulkan persepsi negatif. Kata-kata ini akan bernada negative apabila formulasinya demikian: Si A mencuri Hand Phone maka maknanya Si A melakukan pelanggaran dan patut mendapat sanksi hukuman sesuai aturan yang berlaku. Namun sore ini kata ini memiliki makna yang lain, yaitu menyedot perhatian atau mengambil alih perhatian sekelompok atau perhatian sebuah bangsa, khususnya dalam perayaan 17 Agustus 2018 yang sudah berlalu beberapa hari. Mari kita perhatikan pernyataan berikut ini:

“Johannes Adekalla alias Joni mencuri perhatian di tengah gegap gempita perayaan HUT ke-73 RI. Joni menjadi penyelamat jalannya upacara peringatan HUT ke-73 RI di Belu, Atambua, NTT.” Sumber: https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/cerita-joni-lari-dari-pos-kesehatan-dan-langsung-panjat-tiang-bendera/ar-BBM4JWy?ocid=SK216DHP

Sebuah tindakan yang heroic, tindakan yang mungkin baru terjadi atau pernah terjadi di Indonesia. Ada seorang anak SMP yang berani memanjat tiang bendera dan berhasil menurunkan tali bendera yang menyangkut di lobang tiang bendera paling atas. Peristiwa ini terjadi pada sang anak bangsa, generasi masa depan Indonesia dari daerah Belu, NTT.

Lalu benarkah Johannes Adekalla berhasil mencuri perhatian? JAwabannya ya. Koran-koran online, berita online juga memuat peristiwa kebenranian Johhanes memanjat tiang bendera. Bahkan ribuan bahkan jutaan WA ikut memfiralkan peristiwa ini. Tindakan Johannes memang luar biasa.
Ia dijemput ke Jakarta dan di website dengan alamat yang tercantum di atas mempublikasikan bagaimana Menteri Olahraga memberi kursinya kepada Johannes. Johannes terlihat begitu bahagia duduk di kursi Menteri Olahraga. Tindakan Bapa Menteri Olah raga juga luar biasa. Intinya Tahun 2018 tahun kebangkitan Nasionalisme di berbagai daerah di Indonesia. Tahun-tahun yang sudah berlalu juga tetap ada semangat nasionalisme. Hanya saja tahun ini ada sesuatu yang berbeda. Sejak akhir Juli 2018, semarak 17 Agustus sudah terjadi di berbagai tempat seperti perhiasan bendera dll.
Di RT di mana saya tinggal, yaitu di daerah Jakarta Timur, kami sudah memulai persiapan menyambut 17 Agustus 2018. Ketua RT memberi semangat kepada kami dalam persiapan menyambut 17 Agustus 2018 dengan cara mempersiapkan lapangan RT yang akan dipakai untuk lomba 17 AGustus, kemudian maam tirakatan dan beberapa hiasan bendera yang menunjukkan semarak perayaan kemerdekaan RI 17 Agustus 2018.

Setelah berjumpa dengan Presiden di Jakarta dan beberapa pejabat pemerintah, Johannes kembali ke Belu bersama orangtua dan rombongan yang mendamping Johannes ke Jakarta. Johannes mendapat jawaban atas permintaannya seperti Rumah, sepeda dan cita-citanya menjadi Tentara. Untuk keberaniannya yang Nasionalis itu, Johannes mendapat beasiswa studi dan menjadi tentara.
Kita bisa membayangkan betapa senang Johannes dan kedua orangtuanya serta keluarga besarnya. Johannes telah menunjukkan semangat patriotisme, semangat itu terus dikembangkan dalam diri setiap anak bangsa. Apa yang dilakukan Johanes tentu menginspirasi seluruh elemen anak bangsa di tanah air.
Tentu sukses untuk Johannes. Tuhan mmberkati.

Salam Nasionalisme Indonesia

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.