Pada hari Jumat tanggal 11 Januari 2019 ketika bangun tidur pukul 06.00 WIB, saya membaca di WA, ada info yang menyedihkan saya. Saya membacanya secara berulang-ulang untuk memastikan bahwa saudara perempuan telah mengakhiri sebuah pertandingan hidup dalam dunia pendidikan sampai pada masa pensiun dan akhir hanyatnya. Saya kemudian menelepon abang saya di sebuah pulau kecil di NTT, kamipun bercakap untuk mengatur perjalanan ke kota Kupang. Abang saya meminta agar saya harus hadir. Maklum kami 9 bersaudara, hanya dua laki-laki. Itulah sebabnya abang saya menelepon dan menegaskan bahwa saya harus ke Kupang. Setelah masuk kantor sebentar kemudian saya minta izin dan kembali ke rumah untuk mencari tiket untuk penerbngan Jakarta ke Kupang.
Penerbangan Langsung
Saya mulai mencari secara online untuk membeli tiket. Pertama saya mencari informasi penerbangan dari bandara Halim Perdana Kusuma ke Kupang. Ada penerbangan langsung dari Halim Perdana Kusuma ke Kupang namun harganya cukup mahal. Saya mencari lagi informasi penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke Kupang namun saya mendapati sedikit yang mengadakan penerbangan langsung ke Kupang. Harganya cukup mahal. Saya kemudian mencari lagi. Pencarian ini kemudian membuahkan hasil, yaitu pada hari sabtu tanggal 12 Januari 2019 saya mendapatkan tiket untuk penerbangan langsung Jakarta ke Kupang dengan harga terendah yaitu Rp 2.5 (Saya genapkan). Saya kemudian memutuskan untuk membeli tiket. Saya mencari tiket pesawat secara online melalui jasa tiket.com setelah itu saya transfer uang untuk proses pembelaian tiket online.
Waktu penerbangan yang saya pilih yaiu pukul 03.10 menit. Pada malam harinya tepatnya pukul 22.40 saya berangkat menuju terminal rambutan untuk berangkat dengan menggunakan transportasi DAMRI. Namun sampai di terminal, tidak ada lagi jadwal bus untuk ke Bandara. Saya kemudian bertanya kepada salah seorang bapak, ia menyatakan perjalanan dengan DAMRI ke Bandara kira-kira baru dibuka lagi pukul 02.00. Saya kemudian berpikir, jika saya menunggu perjalanan ke Bandara dengan DAMRI pada pukul 02.00 maka saya pasti terlamba dan iket akan hangus. Jadi percuma saya mengeluarkan uang sebesar 2,5 juta. Saya kemudian memutuskan untuk berangkat dengan menggunakan taksi online tetapi ada sedikit masalah dengan sinyal pada handphone saya, kemudian saya melihat ada taksi di terminal. Sayapun menghampiri taksi tersebut dan meminta untuk saya diantar ke Bandara. Saya kemudian negosiasi harga taksi, akhirnya disepakati Rp 270.000,00. Saya kemudian masuk kedalam taksi dan berangkat ke Bandara. Puji TUHAN, saya pun diantar sampai di Bandara. KEtika saya hendak membaya uang taksi, saya tidak punya pilihan uang dengan nominal dibawah limapuluh ribu, saya kemudian memberi uang Rp 300.000,00 dengan maksud mendapat kembalian Rp 30.000,00. Ssopirnya menyatakan tidak ada uang kembali, sopir tersebut kemudian mencari tempat atau orang yang ada di sekitar bandara untuk tukar uang namun tidak berhasil. Saya kemudian menyatakan kepada pak sopir, tidak apa apa. Sang sopir kemudian menytakan "tapi bapak ikhlas kan", saya kemudian menjawab ya saya ikhlas pak. Tidak apa-apa pak. Saya kemudian mengucapkan terimakasih kepada pak sopir yang sudah mengantar saya dengan selamat sampai di bandara Soekarno Hatta. Pak sopir juga menyampaikan terimakasih dengan senyum yang tentu menyenangkan. Saya bersyukur bahwa bapak sopir taksi sudah berjasa menolong saya dalam waktu yang krusial bagi saya. Terimakasih bapak-bapak sopir, jasanya luar biasa berguna untuk kami.
Saya selanjutnya masuh untuk cekin kemudian saya meminta untuk duduk dekat cendela. Saya meminta demikian karena saya melihat belum banyak penumpang yang datang. Permintaan saya dikabulkan. Saya selanjutnya menuju ruang tunggu pesawat "Batik Air" untuk penerbangan langsung pada pukul 03.10 menit. Setelah pukul 02.40 kamipun masuk pesawat dan tepat pukul 03.10 pesawat sudah siap untuk diberangkatkan dengan tujuan penerbangan Kupang NTT. Saya sungguh menikmati penerbangan langsung dengan pesawat "Batik Air", saya teringat waktu penerbangan ke AMbon dengan menggunakan pesawat yang sama. Di Batik Air saya dapat menyaksikan video yang tersedia di kursi. Saya memperhatikan setiap orang menonton dengan memilih pilihan yang disukai. Saya memilih untuk mengikuti penerbangan pesawat Jakarta ke Kupang sampai tertidur, kemudian bangun lagi dan menonton sampai posisi pesawat ada di antara Sumba Timur dan Flores. Pada akhirnya pesawat Batik Air dengan peberbangan langsung itupun mendarat dengan baik di Kupang pada pukul 07.00.
Saya kemudian menghubungi abang saya,ia katakan sudah siap di luar. Sayapun bergegas berjalan menuju ke pintu keluar bandara Eltari Kupang. Akhirnya kami berjumpa dan bersalam ciri khas Kupang yaitu mencium. "Hidung dengan hidung baku sonto sadiki" maksudnya salam dengan cara menyentuh orang yang disalami dengan hidung. Namun tentu tidak dipaksakan,bisa juga dengan salam dengan cara berjabat tangan. Ini pengalaman yang menyenangkan dalam pengalaman penerbangan langsung dari Bandara Soekarno Hata ke Kupang
Pilihan penerbangan pada pukul 03.10 menolong saya untuk tidak terlambat mengikuti acara pemakaman saudara saya yang dilaksanakan pada Minggu 13 Januari 2019 pukul 12.00. Saya bisa melihat sejenak sebelum penutupan peti jenasah. lalu tepat pukul 12.00 diadakan ibadah pelepasan jenasah untuk selanjutnya dibawah ke TPU yang berlokasi di Liliba. Ibadah berlangsung secara baik, saya terharu dengan puisi yang dibacakan oleh keponakan saya. Ia membaca sebuah puisi untuk mamanya yang sudah dipanggil TUHAN (meninggal). Semua sidang perkabungan arut dalam kesedihan. Setelah ibadah selesai, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Mulai dari pemerintah setempat sampai pada kepala sekolah di mana saudara saya mengajar dan mengahiri pekerjaannya sebagai guru (pensiun), suaminya sipil di SPN Kupang. Selah acara sambutan selesai kami kemudian menuju ke TPU Liliba dan sekemablinya dari TPU Liliba, kami mengikuti ibadah syukuran.
Penerbangan Transit
Hari Senin 14 Januari 2019, saya bersama abang mengunjungi om dan saudara-saudara saya di kota Kupang, sejak pagi sampai pada sore hari. Setelah itu kembali ke tempat penginapan untuk beristirahat. Esok paginya yaitu tanggal 15 Januari 2019 pukul 06.05 saya harus berangkat dari Bandara Elatari Kupang dengan pesawat "Lion Air" ke Bandara Juanda Surabaya. Tiba pukul 07.10 menit. Melanjut ke tempat transit untuk melapor dan melanjutkan penerbangan dengan pesawat Lion Air ke Jakarta pada pukul 09.10 menit.
Oleh karena menunggu 1 Jam untuk penerbangan tersebut, saya kemudian mencari sarapan pagi di "Bangi Kopitiam" Juanda Internasional Airport. Saya memesan makan dan minum, setelah itu membayar sesuai harga Rp 101.000,00. Namun pelayan Bangi Kopitiam mengembalikan limapuluh ribu, saya kemudian mengambil kembalian uang tersebut dan segera menunju ruang tunggu agar tidak terlabat atau ketinggalan pesawat. Kemudian tepat jam 08.30 penumpang diminta masuk ke pesawat Lion Air dengan tujuan penerbangan Jakarta. Setelah menempuh perjalanan beberapa Jam, saya pun tiba di Bandara Soekarno Hatta dan melanjutkan perjalanan ke rumah dengan Bus Damri, tiba di rumah pukul 12 lewat beberapa menit.
Demikian perjalanan saya dengan menggunakan peswat untuk penerbangan langsung maupun transit. Waktu pergi saya membutuhkan waktu yang tidak memungkinkan saya untuk transit. Oleh karena itu saya harus membayar tiket dengan sedkit mahal, namun waktu kembali ke Jakarta saya memilih penerbangan transit karena harganya relatif murah. Dengan begitu saya dapat menghemat dan menyesuaikan dengan kemampuan kantong.
Saya mencari pembelian tiket pesawat dengan menggunakan jasa layanan tiket.com. Perjalanan selanjutnya tentu saya akan menggunakan jasa pelayanan ini. Waktu yang ditentukan dalam tiket sesuai dengan jadwal penerbangan dan sangat tepat. Hal ini tentu pengalaman saya, saya tidak tahu pengalaman yang lain. namun perjalanan saya tanggal 13 dan 15 Januari 2019. Dua pesawat yang saya pakai berangkat sesuai jadwal penerbangan.Tentu pengalaman penerbangan yang menyenangkan. Biasanya kalau menunda penerbangan, seperti yang pernah saya alami dalam sebuah perjalanan ke tempat lain di Nusantara ini, waktu pergi jamnya ditunda, waktu pulang juga demikian. Jadi, pengalaman ini membuat saya selektif memilih penerbangan yang tepat waktu.
Pada waktu di dalam pesawat, setelah duduk saya memperhatikan ada informasi yang dapat membantu penumpang mencarikan tempat menginap di kota-kota tertentu. Biasanya hotel menjadi pilihan bagi penumpang yang akan melakukan sebuah perjalanan bisnis atau perjalanan dinas di kota-kota. Ada informasi tempat penginapan seperti Harris Htotel, Tauziah, Harriston
Semoga pengalaman perjalanan di atas bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.