Biasanya pada saat imlek tiba pasti ada libur. Liburan itu dipakai untuk saling berkunjung dan mengucapkan "Gong Xi Fa Cai". Ada yang mengunakan waktu liburan imlek untuk ke kampung halaman, memilih hotel yang cocok untuk liburan imlek, memilih penerbangan yang cocok pada saat tiba liburan imlek. Hari raya imlek menjadi salah satu hari raya yang kita kenal di Indonesia. Hari raya imlek biasanya dilakukan oleh saudara-saudari kita dari etnis Cina.
Pengertian Gong Xi Fa Chai
Kita pasti sudah terbiasa mendengar kata "Gong Xi Fa Chai" namun apa artinya. Beberapa informasi di situs online menyatkan bahwa Gong Xi Chai artinya selamat sejahtera. Dengan demikian, bila kita mengucapkan gong xi fa chai berarti kita menyampaikan selamat sejahtera
Bagi mereka yang tinggal di Bangka, Medan, Kalimantan Barat, dan di setiap daerah pasti ingin merayakan imlek di daerah bersama keluarga. Di daerah saya ada juga saudara-saudara saya keturunan Tionghoa. Mereka juga pasti merayakan imlek. Ada berlibur ke Kupang dan selanjutnya ke Alor, Flores, Sumba Timur dan Sumba Barat, Sumba Barat Daya, ke Soe, Kefamenanu,Atambua, ke Ambon, ke Papua, ke Sulawesi dan daerah-daerah lain. Pasti sudah memilih penerbangan yang cocok. Pesawat yang dipilih untuk penerbangan ke daerah dalam hal berlibur untuk merayakan imlek dan megucapkan Kong Xi Fa Chai.
Bagi mereka yang memilih untuk merayakan imlek di Bali pasti sudah memilih hotel-hotel yang berada di daerah dan juga penerbangan ke tempat-tempat yang dianggap surga dunia dan menikmati keindahan wilayah tersebut sampai kembali dari masa libur.
Imlek tahun 2019 jatuh pada tanggal 5 Februari. Jadi hari raya imlek dirayakan pada 5 Februari 2019. Tentu pada tanggal ini saudara-saudara kita yang merayakan imlek telah mempersiapkan perayaan imlek dengan acara-acara penting sesuai kebiasaan yang ada dalam tradisi imlek. Salah satu kota yang biasanya ramai dengan ornamen imlek yaitu kota Singkawang, dan Pontianak. di Daerah lain juga pasti ada, hanya saja sepemgetahuan saya yang pernah beberapa waktu di Kalimantan Barat menyaksikan bagaimana ramainya imlek di kota yang saya sebutkan. DI kota ini warga etnis Tionghoa tentu dalam jumlah yang relatif banyak. Singkawang misalnya kita kenal ada kota "amoy". Saya baru tahu ternyata Amoy adalah sebutan untuk gadis remaja yang beranjak dewasa. lihat situs keepo.me
Sambutan Hari Raya Imlek di Berbagai Negara termasuk di Indonesia
1. Amerika Serikat
2. Cina
3. Korea Selatan
4. Jepang
5. Inggris
6. Belanda
7. Singapura
8. Malaysia
9. Australia
10. Timor Leste
11. Prancis
12. Rusia
13. Jerman
dll
Indikator Perayaan Imlek
Selama perayaan imlek, sebuah lampu yang terkenal yang selalu ditemptkan di dalam rumah yaitu Lampion merah yang digantung selama perayaan Tahun Baru Imlek. lampu ini digantung sebagai makna keberuntungan (wikipedia)
Akhirnya saya mengucapkan Gong Xi Fa Chai
Salam yang dipakai dalam hari raya imlek (Wikipedia)
1. Dalam bahasa Mandarin, salam biasa digunakan kata ini: “Gong xi facai”
2. Dalam bahasa Kantonis, salam biasanya disampaikan dalam kata-kata ini: “Kung hei fat choi”
3. Dalam bahasa Hokkien, salam dalam hari imlek yaitu “Kiong hi huat cai”
4. Dalam bahasa Hakka, salam dalam hari raya dipakai kata-kata: “Kiong hi fat Choi”
Berdasarkan informasi ini, saya baru paham bahwa penulisan Kong Xi Fa Chai bergantung pada bahasa yang dipakai. Bila bahasa Mandarin maka facai tidak menggunakan h, jadi tidak ditulis Chai. Peggunaan Ch hanya ada pada bahasa Kantonis dan bahasa Hakka. Jadi menulis Chai dan Cai dua-duanya bisa digunakan.
Namun bila saya salah memahami maka mohon dikoreksi oleh saudara kita yang merayakan imlek atau mereka yang belajar khusus tentang budaya Tionghoa.
Pakaian khas perayaan imlek
Pada saat perayaan imlek tiba, ada pakaian yang dikenakan oleh laki-laki dan perempuan. Pakaian ini disebut dengan pakaian imlek laki-laki dan pakaian imlek perempuan. Pilihan warna yaitu warna merah.Pakaian yang dimaksud disini yakni baju yang dipakai saat Imlek.
Baju Cheongsam dan Changshan
Baju imlek yang digunakan oleh para wanita atau kaum perempuan adalah baju Cheongsam. Baju ini merupakan baju tradisonal yang menurut informasidibuat tahun 1920 di sebuah daerah yaitu Shianghai. Baju Cheongsam yang dipakai oleh para kaum wanita dari etnis Tionghoa menggambarkan simbol kelas sosial. Maksudnya mereka yang menggunakan baju ini (Cheongsam) adalah para wanita dari kelas sosial atas atau wanita kalangan atas. Warna dari baju ini addalah warna merah yang melambangkan “kebahagiaan”. Warna merah dalam tradisi Tionghoa atau China merupakan lambang kebahagiaan. Jadi, perempuan yang menggunakan baju Cheongsam berwarna merah adalah wanita yang berbahagia atau berada dalam suasana bahagia. Sedangkan para laki-laki menggunakan baju Changshan. Baju Changshan berasal dari bahasa piyin Changshan yang memiliki arti baju panjang
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.