Setiap orang pasti punya masalah. Masalah tersebut mesti diselesaikan. Bila tidak maka akan berdampak negatif bagi orang yang mengalami masalah. Dalam dunia pendidikan, misalnya dalam satuan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA/SMK sampai pada perguruan tinggi mebutuhkan bimbingan dan konseling. Itulah sebabnya kehadiran mata kuliah dan konsentrasi studi atau program studi bimbingan konseling di setiap perguruan tinggi, menjadi sebuah disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan. Jika demikian apa itu bimbingan konseling?
Bimbingan dan Konseling adalah sebuah ilmu mandiri yang dipelajari dalam rumpun psikologi terapan. Mengapa saya katakan demikian karena kerangka konseptual dan operasional dari psikologi dipakai dalam bimbingan dan konseling. Untuk efektivitas bimbingan dan konseling mesti memiliki obyek hanya saja pertimbangan pada panjangnya judul artikel maka saya tidak lanjutkan dengan objek dari judul artikel ini. Yang jelas bahwa efektivitas bimbingan dan konseling itu memiliki sasarann, bila tidak ada maka tidak dapat dikatakan efektif karena efektivitas bimbingan dan konseling hanya sebatas konsep yang tidak dapat diukur, bila saya hubungkan dengan efektivitas layanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik bermasalah di sekolah maka sekaran objeknya jelas yaitu peserta didik, dengan demikian efektivitasnya atau ketercapaian tujuan dari bimbingan dan konseling dapat diukur atau dipastikan keefektifannya. Namun sebelum saya lanjutkan dengan efektivitas bimbingan dan konseling maka saya mendahului uraian ini dengan memberikan definisi terhadap bimbingan dan konseling. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri,dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya (Prayitno dan Erman Amti, 2013:93). Definisi ini bukanlah definisi satu-satunya, masih ada definisi lain tentang bimbingan. Namun untuk sementara definisi ini dipakai dalam upaya memahami pembahasan judul artikel ini. Sedangkan konseling adalah kegiatan di mana semua fakta dikumpulkan dan difokuskan pada masalah tertentu untuk diiatasi sendiri oleh yang bersangkutan.(Ibid., 100) Lalu efektivitas bimbingan dan koseling terhadap siswa terletak pada hal apa saja. Saya dapat mengemukakan beberapa jawaban, yaitu:
1. Menolong orang yang dibimbing dan dikonseling untuk menyelesaikan masalahnya secara mandiri.Bimbingan dan konseling hanya diupayakan untuk membuat seseorang dapat mengambil keputusan mengatasi masalah yang dihadapinya. Dalam hal peserta didik, bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan maksud agar menolong anak menyelesaijan masalahnya secara personal.
2. Menolong orang yang dibimbing dan dikonseling mampu memilih pilihan-pilihan yang dihadapinya. Orang yang membimbing dan mengkonseling tidak terlibatdalam memutuskan penyelesaian masalah. Semua dikemblaikan pada penganut yang punya keyakinan demikian.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.