Jika demikian, efektifkah membahas "mobile learning"? Saya sengaja tidak menjawab secara langsung tetapi saya berusaha mendeskripsikan dan para pembaca blog dapat menemukan jawabannya sendiri.
Mobile learning tidak hanya sebatas penggunaan handphone dalam proses pembelajaran, penggunaan laptop, iPad, PDA juga masuk kategori "mobile learning". Namun dalam seminar tersebut, saya fokus pada handphone. Muara dari seminar saya yakni bagaimana civitas akademika di Sekolah Tinggi Teologi dapat memanfaatkan handphone untuk kegiatan proses pembelajaran.
Ada keterbatas LCD, keterbatasan ini dapat diganti dengan Handphone, keterbatasan lain yakni memiliki website berbayar juga tidak banyak dosen yang punya, hanya 1 dosen yang punya situs berbayar. Namun belum juga memuat materi-materi ajar. Isi website baru dalam bentuk artikel lepas tentang pendidikan.
Dalam merancang pembelajaran dengan metode "Mobile Learning atau m-Laerning, seorang dosen harus memiliki materi kuliah yang disimpan dalam hosting website sekolah atau milik dosen. Namun kendalanya yakni terbatasnya dukungan memiliki website pribadi dari dosen yang bersangkutan. Bahkan bila menggunakan website sekolah, staf admin juga masih rangkap bekerja, butuh orang IT.
Untuk efektivitas mobile learning atau M-Learning dalam proses perkuliahan, tentu sangat bergantung kepada dosen dalam merancang pembelaaran berbasis Handphone.
Ada cara-cara sederhana dalam merancang pembelajaran yang disebut dengan M-Learning. Cara-cara yang saya maksudkan yaitu:
1. Memiliki materi yang siap diupload
2. Memiliki email, khususnya gmail
3. Memanfaatkan google drive. Materi kuliah diupload ke google drive
4. Membuat link. Setelah mendapat link dari google drive maka langkah selanjutnya yakni
5. Shortener link Bit.ly. Mempersingkat link dari google drive dengan bantuan Shorten bit.ly
6. Kopi link yang dihasilkan dari shortener bit.ly
7. Bagikan link tersebut kepada mahasiswa ketika berada di ruang kuliah
8. Berdasarkan link tersebut mahasiswa mencarinya di Google dengan Handphone yang ada pada mahasiswa yang bersangkutan
Untuk menambah daya tarik mahasiswa dalam belajar, materi diselingi dengan gambar-gambar berwarna yang sesuai dengan topik bahasan. Gambar tersebut bisa dicari di pixabay, dll. Setelah itu perhatikan animo mahasiswa, apakah bertambah atau berkurang. Bila bertambah dan para mahasiswa memahami tujuan perkuliahan maka pembelajaran berlangsung secara efektif. Ukuran efektivitas sebuah prose pembelajaran dapat ditentukan dengan ketercapaian tujuan pembelajaran, belajar yang memuaskan dan beberapa faktor lainnya. Namun inti efektivitas adalah ketercapaian tujuan pembelajaran pada setiap pertemuan. Dengan kata lain tercapai apa yang disebut CP-MK atau capaian pembelajaran Mata Kuliah.
Semoga bermanfaat
Salam
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.