[update 2021], Pemilik blog menyediakan ruang iklan bagi yang hendak promosi produk. Ruang iklan tentu menjadi sesuatu yang penting dalam dunia pendidikan. Bagi yang hendak mempromosikan produk pendidikan seperti buku, pelatihan, seminar dll dapat menghubungi kami di alamat yang telah dicantumkan. Saya menerima banner iklan dengan ukuran sbb:
Pages
Saturday, April 10, 2021
Ruang Iklan
Wednesday, March 17, 2021
Efektivitas Media Online dalam Pembelajaran Daring di Masa Covid 19
Pengertian
Efektivitas dalam konteks penulisan artikel ini diartikan sebagai ketercapaian tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah perubahan yang diharapkan terjadi dalam diri pelaku pembelajaran. Perubahan itu tidak lain yaitu perubahan peserta didik dalam kecakapan kognitif, afektif dan psikomotorik. Selanjutnya pelaku pembelajaran yang dimaksud disini yakni orang yang menjadi peserta didik, mahasiswa, peserta seminar, kursus dll. Guru dan dosen serta instruktur juga termasuk dalam pelaku pembelajaran. Artinya selain guru/dosen/instruktur sebagai pengajar/pelatih, mereka juga belajar dan terus menerus belajar meningkatkan kompetensi mereka untuk tugas mengajar/melatih. Namun saya memfokuskan istilah "pelaku pembelajaran" hanya kepada peserta didik. Mengapa saya fokuskan demikian? Karena perumusan tujuan pembelajaran tentu diarahkan kepada peserta didik. Ketika peserta didik mencapai tujuan tersebut maka tercapailah efektivitas pembelajaran yang didalamnya melibatkan guru/dosen/intruktur dan peserta didik/mahasiswa/peserta seminar, dan berbagai komponen yang dipakai dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Dalam konteks inilah saya membahas efektivitas media online. Media online adalah segala alat yang dapat dipakai untuk menyampaikan isi pelajaran/materi kuliah/informasi dari guru/dosen/instruktur kepada peserta didik secara online.
Identivikasi Media Online di Masa Pandemi Covid-19
Sejak munculnya virus yang disebut dengan Covid-19 dan penyebarannya ke berbagai penjuru dunia dan telah mengakibatkan banyaknya manusia yang meninggal dunia, kemudian Covid-19 dipandang sebagai musuh manusia di seluruh dunia maka ada upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 dengan cara mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial. Tiga tindakan ini wajib dilakukan oleh setiap orang dalam menjaga dirinya terhadap ancaman virus.
Penyebaran virus Covid-19 berpengaruh pada seluruh sektor kehidupan manusia, termasuk di dunia pendidikan. Kemudian pendidikan dalam arti proses belajar-mengajar dilakukan secara daring. Pembelajaran daring ini memaksa warga pembelajar di sekolah maupun di perguruan tinggi memanfaatkan media-media yang dipakai dalam dunia bisnis seperti pemanfaatan video conference seperti zoom, google meet, dll.
Dalam melakukan pembelajaran daring seperti yang saya sebutkan di atas perlu didukung dengan alat-alat yang menopang terlaksananya pembelajaran daring. Alat-alat yang saya maksdkan antara lain:
1. Komputer
2. Laptop
3. Handphone
4. Tablet
5. iPad
6. dll
Alat-alat di atas tidak akan efektif dalam dunia pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 bila tidak dimanfaatkan secara baik. Untuk itu mesti menggunakan alat-alat tersebut di atas secara baik agar tercapai tujuan pembelajaran.
Secara prakticalnya, kebanyakan peserta didik menggunakan laptop dan handphone untuk pembelajaran daring. Umumnya setiap laptop ada camera sehingga sangat menguntungkan dalam pembelajaran yang berbasis video conference. Namun ada pula laptop yang tidak memiliki kamera. Untuk laptop demikian, kita dapat menggunakan webcame dengan harga yang berfariasi bergantung mutu webcame tersebut.
Ada pula yang menggunakan tablet seperti Samsung Tab untuk melakukan proses pembelajaran daring yang berbasis video conference.
Alat-alat di atas dapat dimanfaatkan secara baik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru/dosen/instruktur dalam materi yang disampaikannya.
Wednesday, January 13, 2021
Efektivitas Motivasi Berprestasi Tinggi
Apa itu efektivitas motivasi berprestasi tinggi?
Ada ragam pengertian tentang motivasi berprestasi tinggi.Namun
dalam artikel ini sengaja penulis tidak membahasnya. Menurut penulis, motivasi
berprestasi tinggi adalah kecenderungan tinggi untuk mengerjakan pekerjaan yang
memiliki tingkat rintangan yang tinggi.
Motivasi
berprestasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
seorang guru untuk mencapai tujuan yang hendak dicapainya. Definisi ini
menegaskan tiga hal penting dalam motivasi yaitu: intensitas, arah dan
ketekunan. (dimodivikasi dari Wikipedia)
Dalam
Wikipedia juga disampiakan bahwa motivasi adalah 'alasan' yang mendasari sebuah
perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Dalam konteks artikel ini,
motivasi berprestasi guru adalah alasan yang mendorong perbuatan guru dalam
melakukan tugas pembelajaran dan tugas-tugas lainnya seperti melakukan
penelitian dan pengabdian masyarakat.
Guru
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah guru yang memiliki alasan yang
sangat kuat dalam dirinya untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan
mengerjakan pekerjaannya sekarang sebagai seorang guru. Artinya pekerjaan yang
akan dilakukan seorang guru bila didasarkan pada motivasi tinggi maka ada
alasan untuk mencapai tujuan pekerjaan tersebut karena motivasi yang
dimilikinya.
Motivasi
memang menjadi salah satu sebab seorang guru melakukan sebuah pekerjaan secara
berhasil. Namun aspek lain yang ikut menentukan keberhasilan dari motivasi
seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sekarang. Aspek yang saya maksudkan
yaitu arah. Sudah ada motivasi berprestasi, namun bila tidak ada arah maka
keberhasilan pekerjaan sebagai seorang guru tidak akan berjalan secara baik. Jadi,
intensitas mesti ada arah. Namun kedua dimesi motivasi ini tidak akan berhasil
bila tidak ditopang dengan dimensi ketekunan. Ketekunan dalam melaksanakan
suatu pekerjaan itu sangat penting. Tiga unsur motivasi ini menjadi sebab
kesuksesasan dalam pekerjaan sebagai seorang guru.
Jadi,
elemen motivasi seperti intensitas, arah dan ketekunan ada dalam diri seorang
guru yang memiliki motivasi tinggi untuk melakukan pekerjaannya. Misalnya
ketekunan menjadi seorang guru yang bermotivasi tinggi mesti secara tekun
melakukan tugasnya secara baik. Sifat ketekunan menjadi salah satu penentu tentang kemampuan seseorang dalam durasi waktu tertentu seorang pendidik dan tenaga profesional lainnya mempertahankan pekerjaannya. (Wikipedia)
Selain informasi di atas, silakan perhatikan beberapa pendapat tentang Motivasi berprestasi tinggi dalam deskripsi berikut ini.
Salam
Yonas Muanley