Pages

Wednesday, May 22, 2019

Mengenal Efektivitas Curriculum Cambridge Internasional (CCI)

Saya bukan pakar kurikulum tetapi pecinta teori kurikulum. Sebagai orang yang mencintai kurikulum, saya berusaha memaparkan dalam weblog ini dengan topik efektivitas CCI atau Curriculum Cambridge Internasional. Saya berusaha membahas CCI karena konteks pendidikan kita di Indonesia yang sudah mengalami beberapa kurikulum sampai pada Kurikulum 2013 yang dikenal dengan singkatan K13 dengan revisi seperti K13 Revisi 2018 yang diberlakukan di satuan pendidikan dasar, menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dan kurikulum berbasis KKNI yang diperuntukkan untuk SMK dan di perguruan tinggi.



Selain kurikulum nasional yang disebutkan di atas, ada pula kurikulum dari negara tertentu yang dipakai di oleh beberapa sekolah di Indonesia. Salah satu kurikulum pendidikan dari negara lain (Inggris) yang dipakai oleh sekeolah-sekolah tertentu di Indonesia yaitu "Curriculum Cambridge Internasional (perubahan nama tahun 2017). Menurut sejumlah informasi yang saya dapatkan dari google, sekolah di Indonesia yang menggunakan kurikulum ini diperkirakan sebanyak 218 sekolah. Tentu jumlah sekolah ini boleh dibilang meningkat dari waktu-waktu sebelumnya yaitu 180 sekolah dalam selang waktu 2 Tahun. Jadi, ada peningkatan animo sekolah yang menggunakan kurikulum CCI.

Peningkatan pemanfaatan kurikulum CCI sebagaimana yang saya maksudkan di atas tentu berhubungan dengan minat orangtua dalam menyekolahkan anaknya pada sekolah-sekolah bermutu. Sekolah-sekolah bermutu atau yang sekolah bertaraf internasisonal tentu menggunakan kurikulum yang baik. Dengan demikian ada banyak kurikulum yang pasti dipilih dan dipakai oleh sekolah. Berdasarkan pemahaman demikian maka jelaslah bahwa salah satu unsur efektivitas kurikulum adalah terwujudnya hasil belajar dalam diri anak atau peserta didik yang mengalami kualitas belajar dengan kurikulum yang berkualitas pula. Kurikulum yang berkualitas dilaksanakan oleh guru-guru maupun dosen yang berkualitas.

Dari sisi epistemology, kurikulum Cambridge Internasiosnal dibagi dalam beberapa kelompok jenjang belajar. Jenanjang ini disebut dengan Cambridge Pathway, yaitu:
1. Cambridge Primary. Kelompok ini diperuntukkan untuk peserta didik dengan usia 5-11 tahun
2. Cambridge Lower Secondary. Kelompok ini diperuntukkan untuk peserta didik usia 11-14 tahun
3. Cambridge Upper Secondary. Kelompok belajar usia 14-16 tahun
4. Cambridge advanced. Kelompok yang diperuntukkan untuk peserta didik usia 16-19 tahun.

Kemudian efektivitas kurikulum Cambridge Internasional dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Sekolah yang menggunakan Kurikulum Cambridge International selalu menciptakan peluang kepada peserta didik untuk memilih subyek pelajaran yang paling diminati peserta didik.
2. Pilihan demikian akan membuat peserta didik dapat memfokuskan perhatian dan kemampuannya semakin terasah.





Penerapan kurikulum CCI tentu tidak secara gampang dilakukan di sekolah. Penerapan ini membutuhkan guru-guru yang profesional dalam melaksanakan kurikulum ini. Tentu peluang terbesar ada pada sekolah swasta, sedangkan sekolah negeri dengan kurikulum 2013 dan KKNI yang ditetapkan oleh pemerintah RI. Kurikulum hanyalah alat. Namun alat juga ikut menentukan bagaimana membentuk peserta didik menjadi pribadi yang berkualitas sebagai generasi penerus bangsa.

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.