Apa itu efektivitas teori Manajemen Pendidikan?
Kriteria Efektivitas di atas menolong para pendidik profesional dalam meraancang dan mengimplementasikan proses pembelajaran, baik yang bernuansa Kurikulum berbasis 2013 maupun Kurikulum Berbasis KKNI. Dengan demikian terwujud mutu yang diharapkan dalam pendidikan kita di Indonesia.
Salam
Dalam
pendekatan manajemen pendidikan, efektivitas diartikan ukuran keberhasilan
mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi dikatakan efektif bila orgnaisasi
itu mencapai tujuan dalam organisasi tersebut. Dalam hal ini, efektivitas
sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Organisasi itu efektif bila memenuhi kepuasan pelanggan, mencapai visi
organisasi, pemenuhan aspirasi, menghasilkan keuntungan bagi organisasi,
pengembangan sumber daya manusia organisasi, dan aspirasi yang dimiliki, serta
memberikan dampak positif bagi masyarakat di luar organisasi. Bemard (1938:20)
dalam …. Menyatakan bahwa efektivitas organisasi merupakan kemahiran dalam
sasaran spesifik dari organisasi yang bersifat objektif (“if it accomplished
its specific objective aim”).
Schein dalam bukunya “organizational Psychology mendefinisikan efektivitas organisasi sebagai kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri dan juga bertumbuh, lepas dari fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Schein dalam bukunya “organizational Psychology mendefinisikan efektivitas organisasi sebagai kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri dan juga bertumbuh, lepas dari fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Efektivitas
juga dapat didefinisikan dengan empat hal yang menggambarkan tentang
efektivitas, yaitu: (1) mengerjakan hal-hal yang benar, di mana sesuai dengan
yang seharusnya diselesaikan sesuai dengan rencana dan aturannya. (2) mencapai
tingkat di atas pesaing, di mana mampu menjadi yang terbaik dengan lawan yang
lain sebagai yang terbaik. (3) membawa hasil, di mana apa yang telah dikerjakan
mampu memberikan hasil yang bermanfaat. (4) menangani tantangan masa depan.
Efektivitas
pada dasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan atau pencapaian tujuan.
Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari produktivitas (hasil) yaitu mengarah
pada pencapaian unjuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang
berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Pemahaman ini didukung dengan
definisi Hidayat (1986) yang menyatakan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran
yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
dicapai. Di mana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya.
Steers
(1985:87) dalam …… menyatakan bahwa “efektivitas adalah jangkauan usaha suatu
program sebagai suatu system dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk
memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang
tidak wajar terhadap pelaksanaannya”. Sedangkan Martoyo (1998:4) dalam ….
Mendefinisikan efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam
memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana yang digunakan, serta kemampuan
yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai
dengan hasil yang memuaskan”. Emitai Etzioni (1982:54) dalam …. Menyatakan,
efektivitas organisasi adalah tingkat keberhasilan orgnaisasi dalam usaha untuk
mencapai tujuan atau sasaran. Dengan demikian, pengertian efektivitas dalam
beberapa definisi di atas menunjukkan pada kualifikasi sampai seberapa jauh tercapainya
suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Dapat dikatakan bahwa efektivitas
merupakan suatu konsep yang menggambarkan tentang keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya. Jadi efektivitas adalah pengukuran keberhasilan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan pemakaian proses yaitu pemilihan
cara-cara yang sesuai dengan tujuan.
Menurut Etzioni
(1964:187) “keefektifan adalah derajat di mana organisasi mencapai tujuannya.
Sedangkan Sergiovani (1987:33) menyatakan: efektivitas adalah kesesuaian hasil
yang dicapai organisasi dengan tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
Pemaparan di
atas menunjukkan bahwa tujuan menjadi pokok pertama dan utama dari sebuah
kegiatan dalam suatu organisasi. Dengan kata lain unsur yang penting dalam
teori efektivitas adalah pencapaian tujuan yang sesuai dengan apa yang telah
disepakati secara maksimal. Tujuan itu tidak lain adalah harapan yang
dicita-citakan atau suatu kondisi tertentu yang ingin dicapai oleh serangkaian
proses. Dengan demikian perumusan tujuan dan proses mencapai tujuan itu
melibatkan berbagai komponen, antara lain tenaga, sarana dan prasarana, serta
waktu.
Di atas telah
dibahas tentang beberapa pendapat tentang pengertian efektivitas dalam konteks
organisasi. Pembahasan itu bermaksud untuk memperluas pemahaman ketika membahas
tentang efektivitas proses pembelajaran. Dalam konteks yang sama, peneliti
ingin mengemukakan karakteristik efektivitas organisasi yang juga dilakukan
dengan maksud yang sama yaitu mengkorelasikannya dengan efektivitas proses
pembelajaran. Karakteristik efektivitas organisasi yang dimaksud yaitu sebagai
berikut.
Karakteristik
Efektivitas
Waterman dalam
….. mengemukakan karakteristik umum dari perusahan-perusahan efektif, yaitu:
(1) mempunyai bias terhadap setiap tindakan dan penyelesaian pekerjaan yang
dilakukan, (2) selalu dekat dengan para pelanggan agar dapat mengerti secara
penuh apa yang dibutuhkan oleh para pelanggan, (3) memberikan tingkat otonomi
yang tinggi pada para pegawai serta memupuk semangat kewirausahaan pegawai
tersebut. (4) berusaha untuk meningkatkan produktivitas lewat partisipasi para
pegawai perusahan. (5) para pegawai telah mengetahui apa yang diinginkan dan
dibutuhkan oleh perusahan dan para manajer perusahan terlibat secara aktif pada
masalah di setiap tingkatan. (6) Selalu berdekatan dengan usaha yang diketahui
dan dipahami oleh pegawai perusahan. (7) memiliki struktur organisasi yang
bersifat luwes dan sederhana, dengan jumlah individu-individu yang minimal
dalam aktivitas staf yang mendukung bidangnya. (8) menggabungkan kontrol yang
sifatnya ketat dan desentralisasi yang bertujuan mengamankan nilai-nilai inti
perusahan dengan control yang longgar pada bagian-bagian lain untuk mendorong
pengambilan resiko serta inovasi.
Gibson mengemukan
lima kriteria efektivitas, yaitu:
1.
Produksi.
Produksi merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada ukuran keluaran utama
dari organisasi. Ukuran produksi mencakup keuntungan, penjualan,pangsa pasar,
dokumen yang diproses, rekanan yang dilayani, dan sebagainya.
2.
Efisiensi.
Efisiensi merupakan kriteria efektivitas mengacu pada ukuran penggunaan sumber
daya yang langka oleh organisasi. Efisiensi merupakan perbandingan antara
keluaran dan masukan. Ukuran efisiensi terdiri dari keuntungan dan modal, biaya
per unit, pemborosan, waktu terluang, biaya per orang, dan sebagainya.
3.
Kepuasan.
Kepuasan merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada keberhasilan
organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan dan anggota-anggota perusahan
tersebut. Ukuran kepuasan meliputi sikap karyawan, penggantian karyawan,
absensi, kelambanan, keluhan, kesejahteraan dan sebagainya.
4.
Keadaptasian.
Keadaptasian merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada tanggapan
organisasi terhadap perubahan eksternal dan internal. Perubahan eksternal
seperti persaingan, keinginan para pelanggan, kualitas produk, dan sebagainya.
Perubahan internal seperti ketidak efisienan, ketidakpuasan, dan sebagainya
merupakan adaptasi terhadap lingkungan
5.
Kelangsungan
hidup. Yaitu tanggungjawab organisasi dalam usaha memperbesar kapasitas dan
potensinya untuk dapat berkembang. Indikator yang digunakan adalah:
produktivitas, efisiensi, kecelakaan, pergantian pegawai, absensi, kualitas,
tingkat keuntungan, moral, dan kepuasan karyawan atau anggota perusahan.
Bila teori
efektivitas organisasi yang dikemukakan oleh Waterman dan Gibson dihubungkan
pada efektivitas proses pembelajaran maka karakteristik efektivitas proses
pembelajaran itu meliputi:
- mempunyai bias terhadap setiap
tindakan dan penyelesaian proses pembelajaran yang dilakukan
- Output yaitu keluaran atau hasil
yang dicapai dalam proses pembelajaran. Bagaimana mahasiswa mengalami
proses pembelajaran yaitu tercapainya perubahan kognitif, afektif dan
psikomotorik yang berpengaruh pada pekerjaan ketika ia menyelesaikan
studi.
- Efisiensi. Efisiensi merupakan
kriteria efektivitas mengacu pada ukuran penggunaan sumber daya yang
langka oleh organisasi. Efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran
dan masukan. Ukuran efisiensi terdiri dari keuntungan dan modal, biaya per
unit, pemborosan, waktu terluang, biaya per orang, dan sebagainya.
- Kepuasan. Kepuasan merupakan
kriteria efektivitas yang mengacu pada keberhasilan proses pembelajaran
dalam memenuhi kebutuhan peserta didik. Ukuran kepuasan meliputi sikap peserta
didik, penggantian karyawan, absensi, kelambanan, keluhan, kesejahteraan
dan sebagainya.
- Keadaptasian. Keadaptasian
merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada tanggapan organisasi
terhadap perubahan eksternal dan internal. Perubahan eksternal seperti
persaingan, keinginan para pelanggan, kualitas produk, dan sebagainya.
Perubahan internal seperti ketidak efisienan, ketidakpuasan, dan
sebagainya merupakan adaptasi terhadap lingkungan
- Kelangsungan hidup. Yaitu
tanggungjawab organisasi dalam usaha memperbesar kapasitas dan potensinya
untuk dapat berkembang. Indikator yang digunakan adalah: produktivitas,
efisiensi, kecelakaan, pergantian pegawai, absensi, kualitas, tingkat
keuntungan, moral, dan kepuasan karyawan atau anggota perusahan.
- selalu dekat dengan masyarakat
pengguna tamatan agar dapat mengerti secara penuh apa yang dibutuhkan oleh
pengguna tamatan (Gereja, sekolah, yayasan dll)
- Memberikan tingkat otonomi yang
tinggi pada para mahasiswa serta memupuk semangat belajar mandiri
mahasiswa tersebut.
- berusaha untuk meningkatkan hasil
belajar lewat partisipasi para peserta didik.
- Selalu berdekatan dengan usaha yang
diketahui dan dipahami oleh peserta didik.
Kriteria Efektivitas di atas menolong para pendidik profesional dalam meraancang dan mengimplementasikan proses pembelajaran, baik yang bernuansa Kurikulum berbasis 2013 maupun Kurikulum Berbasis KKNI. Dengan demikian terwujud mutu yang diharapkan dalam pendidikan kita di Indonesia.
Salam