Advertisement |
Pasti ada banyak jawaban, namun saya coba narasikan berdasarkan pengalaman hari ini di Pusat Grosir Cililitan (PGC). Setelah masuk kantor kemudian saya ada urusan di sebuah bank yaitu di BNI yang ada di lokasi perbelanjaan di Pusat Grosir Cililitan. Saya mengurus rejeki yang saya diperuntukkan untuk saya atas pprofesi saya. Setelah selesai urusan, saya mendapat buku tabungan TAPLUS BNI dan ATM. Lalu saya keluar dan mencari ATM untuk mengganti PIN karena PIN pertama kurang cocok, saya yang memilih angka untuk pin. Namun karena kurang pas di hati maka saya keluar dan meminta petunjuk SATPAM untuk memberi petunjuk penggantian pin. Bapak Satpam kemudian menolong saya dengan memberi petunjuk kemudian saya menyelesaikannya secara sukses. Pinpun berganti dari lama ke pin baru.
Setelah itu, saya menelepon istri dan anak untuk sebuah keperluan anak saya yang bungsu. Kami pernah menjanjikan bila ia masuk SMP maka akan diberi hadiah yaitu sebuah Hp. Setelah telp, saya kemudian mencari tempat makan di lantai yang khusus untuk warung atau tempat makan. Saya kemudian memesan jus dan nasi daging sapi. Setelah itu pesanan saya di antar. Ketika saya makan, rasanya sangat enak. Saya kemudian minta tambah nasih dan saya habiskan. Kemudian minum teh dan jus. Setelah itu datang istri dan anak.
Kami melanjutkan ke konter Hp. Setelah berada di sebuah konter hp, saya bertanya kepada anak saya, hp merek apa yang disukai dan hendak dibeli lalu anak saya menyatakan beli hp seperti punya bapak, yaitu hp merek Xiaomi. Tentu Xiami yang sedikit di atas dari punya saya. Saya menuruti kemauan anak. Setelah itu saya kemudian mencari mesin ATM untuk mengambil uang sebesar Rp 1.800.000,00. Harga hpnya Rp 1.700.000,00 ditambah lagi bagian yang lain jadi jatuhnya Rp 1.800.000,00. Saya melihat di wajah anak saya sangat ceriah. lalu saya berpesan kepada anak saya, gunakan hp ini menjadi hp pintar yaitu menjadi alat yang menolong untuk prestasi belajar. Anak saya angguk kepala, tanda anak saya setuju bahwa ia hendakmenjadikan hanphone sebagai media untuk belajar di rumah.
Handphone tidak boleh di bawa ke sekolah karena ada ketentuan demikian. Saya katakan itu sangat bagus karena anak dapat konsentrasi belajar secara baik pada waktu di sekolah. Hp ini hanya digunakan ketika anak saya ada di rumah. Jadi, sekarang anak saya lagi otak-atik hanphonenya untuk kepentingan belajar.
Dari pilihan anak saya, saya menyimpulkan bahwa anak saya suka handphone merek Xiaomi. Mengapa demikian karena melihat hp saya dan istri juga menggunakan hp xiaomi. Sementara anak saya yang pertama dan kedua memiliki handphone dengan merek yang berbeda. Jadi, satu rumah ada 3 merek hanphone. Ya ini hanya persoalan salera saja.
Saya juga melihat bahwa ketika saya pulang dari kantor, saya menggunakan ojek online. Para pengemudi ojek online tentu akrab dengan handphone tetapi saya tidak tahu handphone merek apa yang mereka pakai. Ya tentu ini bergantung pada salera dan dana yang tersedia. Tentu ada banyak pilihan merek Hp seperti: Nokia, Samsung, Xiaomi, Leonovo dll
Handphone yang diproduksi sekarang tentu memiliki kelebihan-kelebihan,salah satunya yaitu senter yang menyatu dengan handphone. Dengan senter tersebut kita dapat menggunakan untuk ragam keperluan. Misalnya ketika listrik padam, kita dapat menggunakan lampu senter Handphone. Jadi, pengguna handphone masa kini tentu sangat dimanja dengan fasilitas yang ada di handphone.
Salah satu unsur efektivitas handphone adalah pemanfaatannya dalam proses pembelajaran. Saya sering menggunakan Handphone Android dengan merek Xiaomi Redmi Note 5 untuk kepentingan memberi pembelajaran kepada peserta didik. Akan sangat bagus kalau ada kabel konektor yang menghubungkan dengan LCD untuk keperluan presentasi materi ajar. Saya memang sedang berusaha untuk mendapatkan kabel konektor untuk kepentingan presentasi materi ajar di kelas.
Tentu ragam tujuan seseorang memiliki handphone, namun bagi anak yang sedang berstatus sebagai siswa SD, SMP, SMA/SMK dan Mahasiswia serta guru dan dosen, memiliki handphone untuk efektivitas proses pembelajaran.
Salam
0 comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.