Advertisement |
Dari teman ini saya belajar cara menyambungkan kabel positif dan negatif (kabel warna merah dan biru). Kemudian bagaimana menyambung kabel tanpa menggunakan solatip tetapi dengan kantong plastik. Teman ini melakukan hal ini secara rapih. Pengalaman ini mengantar saya pada sedikit kemampuan untuk mengatasi gangguang listrik di rumah seperti memperbaiki lampu yang tidak menyala karena gangguan pada kabel listrik, menyambungkan atau memasang lampu listrik, dapat saya atasi sendiri. Jadi, bila ada kerusakan atau gangguan listrik yang bisa saya tangani maka saya tidak harus memanggil seorang tukang listrik.
Tanggal 1 November 2018 menjadi hari dimana saya dengan berani menyambungkan kabel listrik pada sebuah stopkontak yang tidak aktif karena kabelnya terputus di dalam. Saya matikan listrik dengan cara menurunkan kontak pada meteren yang ada di luar dan USB yang ada dalam ruang tamu. Setelah memastikan arus listrik tidak berfungsi pada kabel-kabel yang ada setiap stop kontak, saya kemudian membuka stop kontak yang rusak kemudian menghubungkan kabel postitif dan negatif untuk memastikan tidak ada arus listrik. Setelah mengetahui tidak ada lagi arus listrik, saya kemudian menyambungkan dua potong kabel yang saya sudah siapkan sebelumnya. Setelah tersambung, saya bungkung sambungan kabel dengan solatip listrik berwarna hitam. Kemudian ujung kabel postif dan negatif saya masukan pada lubang yang ada di stop kontak, lalu menguncinya dengan menggunakan obeng. Kemudian saya rapikan lalu menghidupkan listrik dengan cara menaikan kontak meteran dan usb listrik. Hasilnya stopkontak yang rusak kembali berfungsi secara baik.
Saya sangat senang karena saya tidak lagi mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya perbaikan. Hal ini karena saya bisa memperbaiki sendiri. Saya selalu mempersiapkan alat-alat seperti: obeng, solatip, tang dan kabel-kabel yang diperlukan. Kabel-kabel ini sebagai cadangan untuk mengganti bila ada kabel yang rusak. Namun ketika memperbaiki listrik harus berhati-hati.Jika belum berpengalaman sebaiknya jangan dicoba-coba karena resikonya akan tersengat arus listrik. Namun kita juga dapat mengatasi rasa takut itu dengan belajar sedikit demi sedikit. Saya juga awalnya takut tetapi belajar dengan kewaspadaan tinggi. Dikatakan demikian karena tidak ada cadangan nyawa.
Kesuksesan saya diikuti oleh kreativitas isteriku yang malam ini melakukan sesuatu yaitu menjahit sarung bantal dari baju bekas. Saya punya baju kotak-kotak yang tidak dipakai. Istriku mengambilnya dan menggunting untuk kemudian dijahit menjadi sarung bantal. Akhinya malam ini sarung bantal itu berhasil dijahit oleh istriku.
Isteriku pernah mengikuti pelatihan menjahit yang diadakan pemerintahan DKI sewaktu masa Gubernur Ahok. lalu hasil dari pelatihan menjahit itu membuat isteri saya dapat menjahit baju dan juga sarung bantal seperti yang terjadi malam ini, yaitu malam Minggu 3 November 2018.
Adapun mesin jahit yang digunaan isteri saya yaitu mesin jahit "Butter Fly". Mesin jahit ini merupakan hibah atau pemberian dari temannya yang juga pernah mengikuti pelatihan atau kursus menjahit di salah satu tempat pelatihan menjahit di bilangan Salemba Jakarta Pusat.Seorang penjahit memerlukan mesin jahit. Mesin jahit itu tentu banyak merek dan kualitasnya. Tinggal kita mencari dan membeli mesin jahit tersebut untuk kemudian dipakai menjahit.
Semoga menginspirasi.
0 comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.