Advertisement |
Saya kira tidak demikian!
Belajar filsafat sebenarnya olah pikiran pada kebenaran. Apa itu kebenaran? Ada banyak teori kebenaran. Namun filsafat bergerak kepada kebenaran. Filsafat atau berfilsafat berarti berpikir mendalam terhadap realitas. Bagian ini dilakukan oleh mereka yang ada di fakultas filsafat. Namun belajar filsafat bukan monopoli kalangan akademisi. Siapapun dapat berfilsafat terhadap salah satu realitas yang dihadapinya. Dari berfilsafat demikian diikuti dengan upaya menjadikan kebenaran itu menjadi salah satu bidang mandiri. Itulah sebabnya filsafat dianggap sebagai "Induk Ilmu Pengetahuan". Sebab dari berfilsafatlah lahirlah ilmu pengetahuan. Berfilsafat tentang pohon maka lahirlah ilmu pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan. Kita kenal pelajaran di SMP, daun tua sebagai dapur tempat memasak pada sebuah pohon. Mereka yang berfilsafat tentang realitas kecenderungan benda jatuh ke bawah telah melahirkan kebenaran pengetahuan tentang "gaya gravitasi bumi". Ini semua ber-awal dari berpikir mendalam terhadap salah satu realitas.
Lalu dimana efektivitas studi filsafat?
Efektivitas studi filsafat terletak pada cara kita mempelajari dan menggunakan filsafat dalam bidang yang kita tekuni. Tidak ada bidang kehidupan bahkan bidang studi yang tidak membutuhkan filsafat. Mengapa demikian karena filsafat adalah buah pikiran tentang kebenaran. Bidang apapun mencari kebenaran.
Ada beragam filsafat yang berpengaruh di Dunia bahkan Asia. Salah satunya adalah filsafat "Yang Yin"
0 comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.