Advertisement |
1. IB Primary Years Programme, disingkat PYP. Kurikulum ini dirancang untuk peserta belajar usia 3-12 tahun
2. IB Middle Years Programme, disingkat PYP. Kurikulum ini dirancang untuk peserta belajar usia 11-14 tahun
3. IB Diploma Programme, disingkat DP. Kurikulum ini dirancang untuk peserta belajar usia 15-18 tahun
4. IB Career-Related Programme, disingkat CP. Kurikulum ini dirancang untuk peserta belajar usia 15-18 tahun
Bila kita mencari tambahan informasi, kita akan menemukan bahwa kurikulum IB sebenarnya dipakai oleh sebuah Yayasan Pendidikan dengan nama International Baccalaureate, kantor pusatnya ada di Swiss, perkembangannya meluas ke berbagai negara seperti:
(a). Amerika Serikat
(b). Asia Pasifik
(c). Eropa
(d). Afrika
(e). Timur Tengah
Di Indonesia, kurikulum IB telah dipakai oleh 52 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum IB dapat menerapkan satu atau beberapa program dari kurikulum IB seperti yang disebutkan di atas (lihat 1- 4). Untuk menerapkan kurikulum IB, disyaratkan harus memiliki sertifikat, sekolah yang tidak memiliki sertifikat kurikulum IB dari Yayasan International Baccalaureate (dapat izin dari Yayasan IB) tidak dapat menyelenggarakan kurikulum IB.
Perlu kita ketahui bahwa Sertifikat program IB Diploma Programme (DP) telah diakui oleh 2.192 perguruan tinggi berbentuk universitas di seluruh dunia, CP ini dipakai untuk penerimaan mahasiswa baru. Lalu dimana efektivitasnya. Efektivitas kurikulum sekolah model IB atau efektivitas kurikulum IB terletak pada mutu dokumen dan pelaksanaan dokumen kurikulum IB. Bayangkan saja, untuk melakukan kurikulum IB di sebuah sekolah maka sekolah tersebut harus mendapat izin dari Yayasan Pendidikan IB. Dengan demikian kurikulum ini tidak secara mudah untuk dipergunakan karena harus ada izin. Untuk mendapat izin, pasti sekolah mengikuti pelatihan-pelatihan yang memungkinkan untuk melaksanakan kurikulum IB di sebuah sekolah.
Jadi, menurut saya secara pribadi, efektivitas kurikulum IB terletak pada perhatian khusus, yaitu:
1. Pengalaman belajar yang terarah pada usia peserta belajar usia 3-12 tahun
2. Pengalaman belajar yang terarah pada usia belajar 11-14 tahun
3. Pengalaman belajar yang terarah pada usia 15-18 tahun
4. Pengalaman belajar yang terarah pada usia belajar usia 15-18 tahun
5. Efektivitas pada belajar konsep. Artinya penekanan kurikulum IB lebih menekankan pada pemahaman konsep. Kurikulum IB menekankan proses evaluasi pada pemberian tugas dan kelompok serta kemampuan peserta didik mempresentasikan ide. Sedangkan kurikulum nasional yang kita miliki, pada pelaksanaan evaluasi terhadap peserta didik pada pekerjaan rumah (PR) dan ulangan
Empat efektivitas yang saya sebutkan di atas merupakan kesimpulan pribadi, dan pasti sangat berbeda dengan mereka atau katakanlah guru-guru dan dosen serta sekolah dan kampus yang telah menyelenggarakan kurikulum IB. Tentu pelaksanaan kurikulum IB harus mendapat izin resmi dari yayasan IB. Kita bisa mengadakan pengamatan di beberapa sekolah di Indonesia yang menggunakan kurikulum IB, sekolah yang saya maksud antara lain:
Sekolah-sekolah yang menyelenggarakan kurikulum IB di Indonesia, yaitu:
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/International_Baccalaureate#Sekolah_IB_di_Indonesia
0 comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.