Wednesday, June 12, 2019

Efektivitas Belajar dan Mengajar

Efektivitas Belajar  dan Mengajar
Efektivitas belajar dan mengajar
oleh: Yonas Muanley.

Pengertian Belajar dalam pandangan kognitif, afektif, psikomotorik
Menurut aliran kognitif, belajar adalah perubahan kognitif dengan tingkatan: perubahan dalam tingkat pengetahuan, perubahan pemahaman, kemampuan menaplikasikasi, kemampuan menganalisis, kemampuan mengevaluasi, kemampuan mengkreasi.
Menurut pengertian ini, mengajar adalah usaha terstruktur yang memungkinkan atau memudahkan terjadi perubahan kognitif dalam diri peserta didik. Belajar adalah perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Maka mengajar adalah transfer pengetahuan.



Dengan demikian efektivitas belajar-mengajar dalam konteks kognitif yaitu tercapainya perubahan kecakapan dalam bidang kognitif yang dimulai dari:
1. Mengetahui atau pengetahuan,
2. pemahaman,
3. aplikasi
4. menganalisis,
5. mengevaluasi
6. mengkreasi.
Pendekatan efektivitas kognitif dalam hal belajar dan mengajar menekankan tentang enam tingkatan perubahan tersebut di atas dalam diri peserta didik. Guru dan dosen mampu mengajar yang memberi perubahan pada enam level kemampuan kognitif. Belajar dalam arti perubahan kognitif berarti berupaya untuk mengalami perubahan dari tingkat yang paling mendasar yaitu pengetahuan sampai pada kemampuan yang tertinggi yaitu kemampuan mengkreasi. Bila peserta didik memiliki kemampuan mengkreasi apa yang dipelajari maka peserta didik tersebut mengalami perubahan pada level kognitif yang tertinggi.

Belajar menurut aliran afektif, belajar adalah perubahan afektif dengan tingkat: menerima, menanggapi, menilai, mengelola, menghayati. Menurut pengertian ini, belajar tidak lain adalah terjadinya perubahan sikap dalam diri pelaku belajar. Dengan demikian peserta didik dapat dikatakan belajar apabila setelah belajar terjadi perubahan dalam sikap mereka yang meliputi kemampuan menerima, menanggapi, menilai, mengelola, menghayati apa yang dipelajarinya.
Dalam level afektif, belajar dan mengajar dapat dikatakan efektif apabila tercapai perubahan dalam diri peserta didik dalam ranah afektif yang dimulai dari level:
1. menerima
2. menanggapi
3. menilai
4. mengelola
5. menghayati
Seorang peserta didik dapat dikatakan mengalami perubahan yang disebabkan karena belajar bila terjadi perubahan-perubahan sikap yang disebutkan di atas dalam diri peserta didik. Sikap yang dimaksud yaitu kemampuan peserta didik dalam menerima, menanggapi, menilai, mengelola, menghayati apa yang dipelajarinya atau apa yang diajarkannya. Dalam konteks ini, mengajar adalah usaha terstruktur untuk menolong peserta didik mengalami 5 perubahan afektif.



Belajar menurut aliran psikomotorik yaitu perubahan pada ketrampilan peserta didik mulai pada tingkat ketrampilan peserta didik dalam hal: menirukan, memanipulasi, pengalamiahan dan kemampuan mengartikulasi terhadap apa yang dipelajarinya. Menurut definisi ini, mengajar adalah kesediaan guru memfasilitasi terjadinya perubahan kecakapan ketrampilan yang meliputi:
1. ketrampilan menirukan apa yang dipelajarinya
2. ketrampilan memanipulasi apa yang dipelajarinya
3. ketrampilan pengalamiahan apa yang dipelajarinya
4. ketrampilan mengartikulasi apa yang dipelajarinya
Mengajar menurut definisi ini, mengajar adalah kemampuan menginstruksikan peserta didik dalam mencapai perubahan yang disebutkan dalam klasifikasi tersebut di atas. Mengajar yang efektif adalah mengajar yang mampu membuat peserta didik mengalami perubahan kecakapan ketrampilan dalam mewnirukan, memanipulasi, pengalamiahan, mengartikulasi.

Selanjutnya berdasarkan informasi beberapa sumber di internet, yang dapat membantu kita untuk mengembangkan pemahaman, khususnya tentang kognitif. Beberapa sumber menjelaskan bahwa dimaksud dengan Kognitif adalah potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman ( comprehention ), penerapan ( aplication ), analisa (analysis), sintesa ( sinthesis ), evaluasi ( evaluation ). Dalam definisi ini kognitif berarti segala yang berhubungan dengan kemampuan pembelajar (siswa, peserta didik, mahasiswa, guru, dosen) untuk mengembangkan kemampuan rasional atau kemampuan akal). Teori kognitif (dalil-dalil) yang menekankan cara mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif

Dalam implementasi sehari hari kita mendengar kata kognitif yang dikenakan kepada seseorang dalam tugasnya. Misalnya seorang guru dan dosen wajib memiliki kompetensi kognitif. Apa artinya kompetensi kognitif? Artinya seorang guru dan dosen harus memiliki kemampuan intelektual, kemampuan seperti menguasai materi l kuliah, pengetahuan mengenai strategi dan cara member kuliah atau sering disebut metode pembelajaran, cara menilai atau mengevaluasi peserta didik.

Jadi,kemampuan kognitif adalah sejumlah aktivitas mental dalam mengenal dan mengetahui tentang dunia. Seorang ahli seperti Neisser, mengartikan bahwa kognitif adalah proses berpikir yang melibatkan pancaindera yang diditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki, dan digunakan.


Semoga bermanfaat

Monday, June 10, 2019

Efektivitas Proyektor LCD dalam Pembelajaran

Efektivitas Proyektor LCD dalam Pembelajaran
Hari ini Efektivitas merilis sebuah judul artikel tentang proyektor LCD dalam Pembelajaran. Menurut Yonas Muanley (2019:1), pembelajaran merupakan tindakan terstruktur edukatif yang bertujuan menghasilkan perubahan dalam level kecakapan peserta didik. Level kecakapan yang saya maksudkan yakni kecakapan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Banyak factor yang ikut berkontribusi dalam tindakan edukatif yang memberi perubahan, salah satunya yakni pemanfaatan proyektor dalam proses pembelajaran. Kesadaran ini menyebabkan sekolah menyediakan anggaran untuk pembelian LCD. Namun jangan kita melupakan apa yang saya sampaikan dalam kelanjutan artikel ini.




Proyektor memang hanya sekadar alat, ia bukan manusia tetapi hanya alat. Alat ini berfungis untuk mengatasi masalah dalam proses pembelajaran. Itulah sebabnya dalam dunia pendidikan, para warga pembelajar berusaha menggunakan proyektor dalam pembelajaran.
Proyektor sebagaimana yang disebutkan di atas, sudah, sedang dan akan digunakan dalam pembelajaran. Untuk itu perlu juga membangun sebuah pemahaman tentang proyektor.
Dalam situs id.wikipedia, dijelaskan bahwa “proyektor adalah sebuah alat optik yang digunakan untuk menampilkan gambar di sebuah layar proyeksi atau permukaan serupa. Proyektor dapat mengacu kepada beberapa hal, yaitu Proyektor elektronik seperti proyektor LCD.”
Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.

Pemanfaatan Proyektor LCD

Sesuai definisi Proyektor maka proyektor LCD dapat digunakan dalam segala bidang kehidupan manusia. Namun dalam artikel ini saya membahasnya dalam hubungan dengan mengajar-belajar (pembelajaran).
Dalam wikioedia kita ditolong untuk memahami apa sebenarnya proyektor LCD itu dan penggunaannya. Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa proyektor LCD biasanya digunakan untuk menampilkan gambar pada presentasi atau perkuliahan, tetapi juga bisa digunakan sebagai aplikasi home theater. Ya apa yang disampaikan dalam Wikipedia memang sesuai fakta empiris di sekolah, perguruan tinggi, banyak menggunakan proyektor LCD dalam mengelola proses pembelajaran.
Dalam Wikipedia juga disebutkan bahwa penggunakan proyektor LCD itu memungkinkan penampilan gambar dan juga tulisan ke slide sehingga dapat ditonton dan dibaca secara jelas.




Fungsi Proyektor LCD

Sesuai dengan penjelasan di atas maka kita dapat merinci sejumlah fungis proyektor LCD, yaitu:
1. Proyektor LCD berfungsi untuk menampilkan gambar yang hendak ditampilkan dalam sebuah acara seperti perkuliahan, presentasi bisnis, presentasi rapat kantor dll
2. Proyektor LCD berfungsi sebagai media. Artinya Proyektor LCD menampilkan sejumlah informasi dalam bentuk gambar, grafik, tulisan (materi), video dll kepada peserta yang hadir
3. Proyektor LCD berfunsi sebagai alat presentasi. Presentasi yang dimaksud disini dapat berupa presentasi dalam menyampaikan desain proyek perusahan, presentasi dalam bidang mengajar dan belajar (proses pembelajaran), digunakan dalam presentasi keagamaan seperti menyampaikan bahan khotbah dll.
4. Proyektor LCD dapat berfungsi menghibur. LCD dapat dipakai untuk memutar video-video lucu sehingga dapat menghibur keluarga yang menontonnya.

Efektivitas Proyektor LCD dalam Pembelajaran

1. Membuat pencapaian tujuan pembelajaran
2. Membuat bahan ajar menjadi lebih menarik
3. Membuat anak menaruh perhatian pada pelajaran
4. Membuat anak mengerti materi pelajaran
5. Membuat objek yang tidak dapat disaksikan langsung dibawa ke dalam objek tidak langsung
6. Memberdayakan belahan otak kiri dan kanan peserta didik
7. Membuat guru/dosen secara mudah menyampaikan materi pelajaran secara baik dan tepat waktu
8. Membuat pelajaran menjadi materi yang disukai
Faktor-faktor di atas menyebabkan terjadinya efektivitas atau ketercapaian tujuan dalam pembelajaran yang disampaikan oleh guru maupun dosen dalam proses pembelajaran.
Jenis Proyektor LCD yang Lazim dipakai dalam Pembelajaran
1. LED Projektor
2. Proyektor LCD
3. Proyektor CRT
4. Proyektor DLP (Digital Light Processing)
5. Proyektor LCOS






Demikian artikel saya dan semoga bermanfaat

Salam

Wednesday, June 5, 2019

Efektivitas Media Online Sebagai eksistensi Profesional

Efektivitas Media Online Sebagai eksistensi Profesional
Saya sering menulis dan mempublikasi di media online seperti blogspot dan wordpress, salah satu motivasi pendorong yakni eksistensi profesional. Eksistensi profesional itu ada pada siapa saja yang memilih sebuah pekerjaan yang memberi peluang untuk kehidupan yang lebih baik. Kita menulis dan mempublikasi secara online melalui media-media seperti hipwee menjadi bagian dari apa yang saya namakan eksistensi profesional. Bila kita tidak menulis dan mempublikasi maka mungkin kita tidak dikenal keberadaan kita dalam tataran sosial yang lebih luas. Kehadiran media-media online harusnya membuat kita berkarya secara online sehingga eksistensi kita tetap berkembang.







Saya bersykur menemukan hipwee secara kebetulan melalui nama ponakan saya, namanya Kezia Moanley. Saya kemudian melihat ada artikelnya yang diterbitkan oleh hipwee. Membaca artikel dan memperhatikan media baru, mendorong saya untuk langsung memanfaatkan hipwee untuk menulis dan publikasi artikel. Maklum karena senang dengan kegiatan blogger, saya kemudian memutuskan untuk menulis di hipwee.
Hal yang hendak saya sampaikan disini yakni siapa saja yang merindukan sebuah eksistensi profesionalnya dapat menjadikan media ini sebagai salah satu pembuktian eksistensi tersebut. Tulisan yang disampaikan pastilah berguna bagi pembaca. Dengan demikian melalui artikel singkat ini, saya bermaksud menjadikan hipwee sebagai media publikasi hasil pikiran yang berguna.

Menulis dan mempublikasi tulisan melalui media online memberi ruang kepada kita untuk pengembangan semangat preneur dalam diri kita. Bagi mereka yang punya profesi mengajar, dapat menjadikan media ini sebagai media mengembangkan kemampuan dalam inovasi dan kreativitas dalam hal menulis. Apalagi dalam media ini kita diberi peluang mengeksplor tulisan dan gambar. Peluang ini membuat kita semakin menikmati peluang menulis dan menerbitkan momen-momen penting yang dapat diposting sehingga menjadi berguna bagi pembaca.






Eksisten jasmaniah kita terbatas oleh usia. Artinya secara bilologis kita hidup dalam rentan usia tertentu. Tidak ada manusia yang bertahan hidup dalam waktu berabad-abad, namun hasil pikiran yang dituliskan, bila berkualitas (dibutuhkan) maka tulisan tersebut akan bertahan lama, dicetak berulang-ulang. Dalam situs ini sepanjang situs ini ada maka karya kita tetap termuat dalam situs ini.
Saya sadar bahwa sedikit sekali yang meraih sukses ekonomi dari eksistensi menulis, namun dibalik sukses ekonomi, ada yang lebih agung yaitu buah pikiran yang menjadikan orang lain mendapat pesan yang berarti dalam perjuangan hidup. Kita hidup tidak untuk diri tetapi untuk kemanfaatan sesama. Disanalah kasih bersemi





Semoga bermanfaat