Saturday, July 7, 2018

Efektivitas Bahagia

ad300
Advertisement
Pagi ini tanggal, 7 Juli 2018 saya akses ke internet dan mendapat informasi bahwa Brasil vs Belgia dimenangkan oleh Belgia. Pertandingan yang mengejutkan. Kemudian saya mencoba artikel tersebut sampai selesai. Kata yang menginspirasi saya untuk menulis sebuah artikel dan memposting dalam blog ini.
Adapun kata-kata yang menginspirasi itu yakni: pelatih Belgia, Roberto Martine, “bahagia” akan hasil pertandingan yang diraih oleh anak-anak asuhannya. Bahagia yang lain yaitu melaju ke 4 besar piala dunia di Rusia 2018. Bahagia juga dialami oleh para pemain seperti Para pemain Belgia seperti: Romelu Lukaku; Eden Hazard; Kevin De Bruyne (pencipta Gol Belgia); Brasil: Renato Augusto (pencipta Gol) Brasil melalui tandukan kepada. Namun Bahagia berpihak pada Belgia (Kemenangan). Selanjutnya kata bahagia inilah yang menyebabkan saya menulis artikel tentang bahagia. Lalu judul artikelnya saya buat sesuai tema blog Efektivitas. Lalu beranaklah (lahirlah) judul artikel: “Efektivitas Bahagia”

Definisi Kamus



KBBI: Bahagia diartikan: keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan), beruntung, berbahagia.
Menurut definisi ini, bahagia terjadi dalam diri seseorang atau sekelompok orang dalam lingkup yang kecil, seperti arisan, kelompok organisasi swasta maupun negeri, kelompok masyarakat berdasarkan suku, bahasa, Negara yang mengalami rasa senang, tentram (lahir batin), keberuntungan, kemujuran baik lahir maupun batin. Ini berarti bahagia.
Bila kita mengelompokkan keadaan atau perasaan senang dan tentram (tidak ada konflik dalam pikiran dan hati untuk sesuatu hal seperti perasaan terhadap hasil pertandingan bola untuk kesebelasan yang dijagokan/diimpikan/disukai/dicintai/difaforidkan; atau perasaan senang dalam hati kerena pemain bintang bola yang menjadi idola berhasil menang dalam pertandingan/memasukan gool yang lebih banyak ke gawang lawan maka terjadilah rasa senang, tentram dalam pikiran dan hati) maka kita mengelompokkan bahagia itu menjadi beberapa macam.



1. Bahagia Individual



Bahagia Indiviual adalah perasaan senang dan tentram dalam diri seseorang (anak, bapak, mama, perempuan, laki-laki) karena kesebelasan yang menjadi faforitnya menang dalam 16 besar, 8 besar, 4 besar, semi final dan final Piala dunia, khususnya Piala dunia Rusia 2018.

Ada seorang anak yang menangis tersedu-sedu karena sang pujaannya gagal mengeksekusi bola ke gawang lawan. Sang pujaan yang dimaksud disini yakni Ronaldo. Sang anak ini tidak mengalami rasasenang dan tentram dalam dirinya karena bintang pujaannya gagal mengeksekusi bola ke gawang lawan. Bila seandainya Ronaldo memasukkan bola ke gawang lawan dan menjadi menang maka sang anak ini pasti mengalami bahagia. Bisa melompat-lompat dengan tawa ria. Inilah contoh kebahagian dan kekecewaan individual. Bahagia Individua dan Kecewa Individual. Bagian inipun saya namakan bahagia ekstrinsik, yaitu bahagia yang disebabkan oleh factor luar dalam diri seseorang. Faktor luar yang dimaksud disini yaitu apa yang membuat seseorang menjadi rasa senang dan tentram karena datangnya dari luar diri. Misalnya berdiri di bawah pohon rindang, ia akan merasa senang dan tentram.

2. Bahagia Komunal/kelompok



Komunal disini sebagai istilah yang saya pakai untuk rasa senang dan tentram yang dialami oleh individu dalam kelompok.Misalnya kelompok remaja, kelompok pemuda,kelompok usia lanjut, kelompok ibu-ibu, kelompok bapak-bapak, kelompok yang terdiri dari suatu masyarakat. Misalnya penonton kesebelasan Belgia dan Brasil dalam pertandingan pada fase 4 besar piala dunia pada tanggal 6 Juli 2018. Pasti bahagia terjadi bahagia dalam kelompok penonton dari Negara Belgia, bahagia juga terjadi pada kesebelasan Belgia, yaitu para pemain Belgia baik yang ikut main maupun yang ada di bangku cadangan. Ada kebahagian dalam diri pelatih karena anak-anak latihannya sukses dalam pertandingan tersebut.

3. Bahagia dalam Pekerjaan
4. Bahagia Pada waktu melahirkan
5. Bahagia memiliki Anak
6. Bahagia menjadi Pegawai Negeri
7. Bahagia menjadi Tentatara
8. Bahagia menjadi Polisi
9. Bahagia menjadi Polantas
10. Bahagia menjadi Juara Petinju Dunia
11. Bahagia menjadi ketua
12. Bahagia menjadi Kepala Sekolah
13. Bahagia menjadi Guru Kreatif
14. Bahagia menjadi Guru Idola
15. Bahagia menjadi Guru Literasi
16. Bahagia menjadi Mahasiswa di Universitas Terkenal
17. Bahagia diterima menjadi peserta didik di SD Negeri
18. Bahagia diterima menjadi peserta didik di SMP Negeri
a. Jalur local (3 pilihan)

Saya punya pengalaman ketika mendaftar anak di SMP Negeri di DKI tahun 2018. Tahap I pertama ada Jalur lokal (3 pilihan SMP Negeri). Kami mendaftar namun hasilnya anak tidak diterima pada tahap jalur local. Hal ini karena seleksi nilai oleh system computer. Hasil ini membuat rasa tidak bahagia dalam diri kami. Ini contoh kecewa (tapi kecewa tidak bertahan lama). Kami harus berjuang lagi. Artinya tidak boleh pesimis. Masih ada harapan.
b. Jalur Umum (3 pilihan sekolah Negeri di DKI)

Bahagia melalui jalur umum. Di jalur local anak kami tidak bertahan dengan seleksi nilai oleh system computer kemudian gagal diterima di tiga sekolah negeri yang menjadi pilihan pendafatarn secara online. Kemudian kami kembali lagi mendaftar untuk pilihan Jalur Umum. Kami kemudian pergi SMP Negeri 287 mendaftar. Mendaftar pertama pada urutan ke-8 dan seterusnya bertahan di urutan 15 sampai pada 16.00 WIB tanggal 4 Juli 2017. Kemudian tanggal 8 Juli lapor diri. Disini tentu kami sekuluarga merasa senang karena anak bungsu diterima di sekolah Negeri. Kondisi ini saya namakan Bahagia Melalui Jalur Umum. Mengapa Bahagia karena diterima menjadi siswa atau peserta didik di SMP Negeri 287. Ini salah satu contoh kebahagiaan dalam dunia pendidikan.



19. Bahagia diterima menjadi peserta didik SMA Negeri
20. Bahagia diterima menjadi peserta didik SMK Negeri

CONTOH-CONTOH BAHAGIA: A - C



a. Efektivitas bahagia seorang Ibu



Seorang ibu dapat menyatakan bahagianya melalui ekspresi senyum. Bahagia karena berdandan sesuai harapan estetika(keindahan). Banyak waktu dihabiskan, entah berapa menit atau jam bagi seorang gadis atau seorang ibu mempercantik diri dengan lipstik, mamakai gaun, kalung dll. Coba perhatikan secara visual kebahagian seorang wanita seperti nampak dalam gambar di atas. Yang jelas bahwa bahagia adalah situasi pikiran dan hati yang terpancar keluar melalui tubuh. Jika suasanan hati dan pikiran seseorang. Tarulah seorang ibu, maka nampak jelas sebagian mungkin seperti gambar seorang ibu dalam gambar di atas, gambar itu saya download dari pixabay. Gambar ini sifatnya free. Oleh karena free maka saya boleh memposting dalam artikel ini. Fungsi gambar disini yaitu sebagai media memperjelas materi dalam postingan ini. Mohon juga dandanan seorang ibu di atas tidak dilihat dalam penafsiran yang negatif, biarkan penafsiran kita dalam konteks estetika dan sesuai postingan.

b.Efektivitas Bahagia Seorang Gadis



Bila seorang ibu menyatakan bahagianya, maka ada pula bahagia seorang gadis. Rasa bahagia seorang gadis dapat diekspresikan melalui ragam kegiatan. Salah satunya yakni bermain gitar. Bermain gitar tentu menyenangkan. Permainan gitar dengan teknik yang benar akan menghasilkan damai atau juga bahagia dalam hati, baik yang bermain gitar maupun yang mendengarkan permainan gitar.
Pada waktu saya menjadi mahasiswa, saya bermain gitar di kampus kemudian didengar oleh seorang teman, ia seorang gadis. Ia begitu senang mendengarkan lagu dan irama gitar yang saya mainkan. Saya main gitar dengan cara petikan yang tentu menghasilakn bunyi yang merdu. Teman itu merasa bahagia di hatinya. Ia seorang gadis, adek kelas saya di kampus tapi bukan pacar. Ia milik teman saya. Setelah selesai kuliah kemudian mereka menikah. Dalammenikah saya tidak diundang main gitar karena jauh. Ha ha ha Intinya main gitar adalah salah satu ekspresi bahagia yang bisa dilakukan oleh siapa saja, khususnya seorang gadis.

Jadi apa efektivitas Bahagia?

Jawabannya bergantung pada situasi dan jenis bahagia yang dialami seseorang. Misalnya apa efektivitas bahagia bagi Belgia karena menang atas Brasil. Ada banyak unsur efektivitas. Salah satunya yaitu efektivitas bahagia itu mendorong semangat mereka sebagai kesebelasan yang mungkin tidak banyak dijagokan penonton di seluruh dunia tetapi dalam 4 besar mereka menunjukkan kebahagian mereka sebagai kesebelasan yang efektif mengalahkan Brasil. Ada gol bunuh diri yang dilakukan pemain Brasil. Namun hal itu menunjukkan bahwa mereka efektif dalam perjuangan.
Sedangkan dalam kasus efektivitas bahagia dalam hal pendaftaran anak ke Sekolah Menengah Pertama Negeri di Wilayah Jakarta (DKI) dan diterima menjadi siswa atau peserta didik di SMPN melalui Jalur Umum bahwa jalur umum membuat saya dan keluarga mengalami bahagia. Ada keluarga yang mengalami bahagia pada tahap pendaftaran online melalui jalur lokal. Pada jalur ini anak-anak dengan pringkat nilai tertinggi. Kebtulan anak saya tidak dalam kategori pringkat tersebut. Bahagia yang saya alami setelah anak diterima di SMP Negeri tentu rasa senang yang mendorong saya dan keluarga berdoa dan meyatakan syukur kepada TUHAN yang saya sekeluarga percaya pada-Nya. Dia memberi kesempatan kepada kami untuk mengalami apa artinya anak mengalami seleksi dan tidak diterima dalam tahap jalur lokal. Saya kemudian ingat nama anak saya, nama yang saya beri kepada anak saya maknanya yaitu: Jikalau mau kenal TUHAN yang dasyat (sesuai kepercayaan saya), maka lihatlah karya TUHAN melalui dimensi historis. Laut terbelah, sungai Yordan berhenti mengalir dan umat-Nya menyebrang dengan aman. Mujizat yang terjadi dalamdimensi historis pada para 12 rasul dan orang-orang percaya seperti pada "Polycarpus, seorang uskup Smirna kala itu. Menegaskan betapa pentingnya belajar histori-Nya maka saya tentu bahagia. Prinsip itulah yang mewarnai semangat saya. Saya kemudian meminta kepada istri untuk mendaftar pada jalur umum, ya Puji TUHAN anak saya diterima.

Silakan mennambahkan efektivitas bahagia dalam kehiudapan rekan-rekan.

Semoga berguna

Salam
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.