Advertisement |
wisuda itu pasti menyenangkan untuk yang diwisuda maupun para orantua. Memang kita tidak dapat samakan dengan pengalaman Tentu suasana wisuda ini berbeda dengan suasana wisuda pada saat "Mark Zuckerberg" di Wisuda di Universitas Harvard. Walaupun begitu, saya ingin berkisah tentang seorang anak desa yang sukses diwisuda.
Seorang anak desa yang berhasil datang ke Jakarta atas permintaan saya berhasil mengikuti pendidikan pada program Sarjana pada salah satu perguruan tinggi yang berbentuk sekolah tinggi. Seklah pertama, masih baru tetapi sudah mendapat izin. Namun proses izin BAN PT belum keluar, sementara ia harus wisuda. Sekolah tersebut ada dalam forlap Dikti, dengan demikian maka nama mahasiswa juga ada dalam forlap. Setelah berbicara dengan ketua sekolah yang bersangkutan kemudian ia mendapat surat pindah untuk berpindah ke sekolah lain yang sudah terakreditasi BAN PT.
Ia dan dua teman yang pindah tentu menjadi mahasiswa transfer (mahasiswa pindahan). Setelah mengikuti proses yang berlaku di sekolah yang dituju maka mereka pun kemudian memasuki proses bimbingan skripsi sampai selesai penelitian dan mengikuti ujian SKripsi. Hasilnya dinyatakan Lulus. Tentu saya merasa bergembira. Kegembiraan itu lebih disebabkan karena saya mendorong dia untuk memberdayakan semangat entrepreneur, yaitu kuliah sambil bekerja menjadi karyawan di salah satu usaha.
Ia pun memutuskan untuk mencari kerja agar dapat membiayai biaya ujian skripsi dan wisuda. Saya terus memberi semangat kepadanya untuk terus mempertahankan budaya kerja yang baik di tempat kerja. Rejeki itu pasti datang dari Tuhan melalui berbagai sumber. Ia kemudian mendapat bantuan dari majikannya, bahkan sesuatu yang luar biasa adalah majikannya hadir dalam wisuda sang anak desa ini. Tentu bertambah bahagia, perbedaan suku, dan lain-lain menjadi tidak nampak. Yang ada hanyalah rasa kemanusiaan untuk saling peka, peduli dengan sesama. Pada kesempatan itu saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada majikannya. Saya katakan: Bapak dan ibu terimakasih atas perhatian yang tulus, tanpa pamrih yang diberikan kepada seorang anak yang satu propinsi dengan saya yaitu dari Indonesia Timur. Majikannya saya tidak sebutkan namanya dan juga sukunya. Hal yang hendak saya sampaikan dalam postingan ini yakni rasa sebagai sesama anak bangsa. Saya kagum pada majikan ini. Mereka mengajak saya untuk mampir di tempat usaha mereka, namun saya belum penuhi karena ada kesibukan yang tidak dapat saya tinggalkan. Mungkin suatu waktu barangkali.
Dalam wisuda tesebut gedung yang dipakai wisuda juga sangat bangus, Kursi-kursi untuk para undangan wisuda dan para wisudawan juga terlihat sangat baik dan warnanya juga semuanya warna merah. Tentu kursi demikian menambah semangat dan dan kepuasan para wisudawan, khususnya para orangtua wisudawan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Melihat dari gedung dan ruang gedung yang dipakai untuk wisuda tentu dapat dipastikan bahwa acara ini diadakan di Mall yang berada di salah satu tempat di Palem Jakarta Barat. Waktu saya berada di tempat wisuda, saya melihat rancangan gedung dan tempat santai di luar gedung juga unik. Tempat wisuda ada di Lantai 5, dan ada pohon-pohon yang ditanam di salah satu tempat yang dirancang khusus untuk taman. Beberapa wisudawan terlihat santai mengambil foto di tempat tersebut. Sepertinya kita sedang berada dalam sebuah taman. Ya itulah teknologi. Dengan teknologi (konsep dan alat), siapaun dapat menggunakan peluang ini untuk sesuatu yang berguna bagi orang banyak.
Dalam acara wisuda tersebut, para fotografer dengan alat-alat atau teknologi foto yang canggih yang siap mengabadikan gambar para wisudawan. Teknologi foto grafer pada acara wisuda tentu sudah standar, sebagaimana yang dipergunakan dalam acara wisudawan. Memang fotografer tetap dibutuhkan, khususnya di moment wisuda.
Usaha dalam bidang fotografer tentu memberi masa depan yang baik. Dikatakan demiian karena kapan saja wisuda tetap dilaksanakan di Perguruan Tinggi, baik yang berbentuk Sekolah Tinggi maupun universitas dan Institut. Bila Perguruan Tinggi berbentuk Universitas maka jumlah mahasiswa yang wisuda pasti ribuan. Demikian juga Institut. Sekolah Tinggi juga pasti banyak wisudawan tetapi tetap berbeda jumlah wisudawan dengan universitas. Hal ini disebabkan karena di sekolah tinggi tidak banyak fakultas, sedangkan di universitas sangat banyak fakultas, demikian pula di Institut.
Selain wisuda, usaha fotografer juga dapat dipergunakan di acara-acara pernikahan, ulang tahun, dan lain-lain. Itulah sebabnya usaha di bidang ini sangat memberi peluang pada masa-masa yang akan datang. Teknologi foto juga semakin berkembang menjadi teknologi yang mutakhir.
0 comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.