Advertisement |
Jadi apa yang saya maksudkan dengan judul artikel di atas? Ya yang saya maksudkan yakni produk-produk seperti komputer, laptop, iPad, handphone, notebook bisa dimatikan dan bisa dihidupkan dalam hitungan detik. Itulah yang saya maksudkan dengan judul artikel: yang mati bisa dihidupkan dalam hitungan detik. Jika tidak percaya dengan judul artikel ini, silakan matikan komputer dan hidupkan lagi dan perhatikan berapa menit komputer atau laptop dapat dihidupkan. Hal yang sama dilakukan untuk handphone, lemari es atau kulkas, kompor gas elpiji dll
Benda-benda itulah yang dapat dimatikan dan dapat dihiudpkan dalam beberapa waktu. Seseorang membutuhkan waktu menghidupkan komputer tidak lebih dari 5-10 detik. Komputer Samsung dan merek lainnya dapat dimatikan dan dihidupkan lagi dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama. Maka tepatlah artikel ini yakni yang mati bisa dihidupkan dalam hitungan detik.
Saya kira tidak ada orang yang membeli laptop kompaq, Acer, Samsung, del dan lain-lain untuk dimatikan dan dikuburkan, atau dimatikan dan tidak dihidupkan lagi. Yang jelas setiap komputer memiliki potensi "dihidupkan dan dimatikan". Hidup dan matinya komputer bergantung pada pengguna dan arus listrik. Bila listrik mati maka kegiatanpun ikut terhambat. itulah sebabnya setipa perguruan tinggi memiliki ruang yang aman untuk melindungi keluarga dari terpaan badai.
Produk yang dihiudpkan dalam hitungan detik:
1. Pesawat terbang
2. Kapal Mewah
3. Kapal Pesiar
4. Kompueter
5. Motor
6. Motor Balap
7. Laptop
8. Notebook
dll.
Jadi judul diatas hanyalah kreativitas berpikir dari hal-hal yang sepele tetapi kemudian menjadi sebuah peluang untuk menulis dan mempublikasikan di blog. Hal yang lebih mendorong lagi yaitu posisiku sebagai seorang blogger. Sebagai seorang blogger, saya harus berpkir inovatif dan kreatif untuk menemukan ide-ide menulis. Apa yang ditulis harus bermanfaat. dari sisi kemanfaatan, tulisan saya ini paling tidak memberi sedikit rasa lucu sambil berpikir untuk terinspirasi dalam menemukan ide-ide di dalam diri maupun di luar diri kita yang mendorong seorang blogger untuk menulis. Dari menulis, saya mendapat peluang untuk sesuatu yang lebih baik dan bermartabat.
Salam
0 comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.