Monday, December 31, 2018

Efektivitas dua Kebahagiaan Akhir Tahun

ad300
Advertisement
Seperti apa dua kebahagian yang saya alami di akhir tahun 2018,yaitu tepatnya tanggal 31 Desember 2018. Dua kebahagiaan ini menjadi kenangan bagi saya dalam mengakhiri tahun 2018. Dua kebahagian itu datang dari dua sisi yang berbeda tetapi dialami dalam satu diri, yaitu diri saya sendiri. Tentu dua kebahagiaan itu saya cerita dalam weblog efektivitas.
1. Kebahagiaan karena sukses Validasi di Kemenristekdikti

Beberapa bulan yang lalu yaitu bulan Agustus 2018, kami sudah membentuk tim untuk mempersiapkan reakreditasi sekolah tinggi atau perguruan tinggi berbentuk Sekolah Tinggi, yaitu Sekolah Tinggi Teologi. Standar yang dipakai yaitu standar 1-7 sebagaimana yang dipakai dalam akreditasi perguruan tinggi. Akreditasi yang dimaksud yaitu akreditasi program studi. Ada dua program studi yang diajukan untuk direakreditasi yaitu program studi pendidikan dan teologi. Untuk reakreditasi ini kami harus lakukan secara online yang biasanya disebut sistem akreditasi online, disingkat Sapto.
Setelah kami mempersiapkan borang dengan standar 1 sampai 7, dan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal atau SPMI, kami kemudian mengajukan surat untuk pengisian borang di Sapto atau Sistem Akreditasi Online.
Salah satu yang penting yaitu validasi riwayat pendidikan dosen mulaian dari validasi riwayat pendidikan untuk strata satu, strata dua dan strata tiga (S1, S2 dan S3). Kedua program studi yang kami ajukan harus memiliki 6 dosen tetap, jadi total adalah 12 dosen tetap. Setiap dosen harus diurus untuk validasi data berupa NIDN, Riwayat pendidikan dll. Salah satu kendala yang kami hadapi yaitu tiga dosen yang bergelar S3 belum difalidasi riwayat pendidikan. Artinya di Forlap DIKTI data pada riwayat pendidikan dengan tampilan kosong. Ini berarti Sapto membaca dosen demikian sebagai orang yang tidak sekolah. Jadi kami harus memfalidasi. Bila tidak divalidasi maka tidak bisa meng up load data. Dalam hal ini walaupun data untuk program studi sudah siap tetapi jika data tentang riwayat pendidikan dosen tidak divalidasi di Kemenristikdikti maka tidak bisa meng upload data. Sementara waktu yang kami miliki hanya 1 hari yaitu tanggal 31 Desember 2018. Bila kami tidak mengup load data pada bulan desember untuk reakreditasi maka kami akan terkena standar yang baru yang berlaku tahun 2019, ada 9 standar. Tentu 9 standar akreditasi yang diberlakukan dalam akreditasi program studi dan akreditasi institusi pada tahun 2019 dengan 9 standar. Oleh karena itu kami harus berusaha agar tetap menggunakan sistem lama yaitu dengan 7 Standar Akreditasi yang dikeluarkan BAN PT.


Untuk valiadasi data dosen, kami harus pergi ke kantor kemenristekdikti yang berada di Jalan Pintu Satu Senayan. Wialayah sekolah tempat saya kerja ada di Jakarta Timur, di daerah Condet. Saya kemudian memutuskan untuk pergi dengan menggunakan jasa driver ojek online yaitu Grab. Saya kemudia diantar ke kantor kemenristekdikti dengan ojek online. Saya sebenarnya gelisah karena tanggal 31 Desember 2018 sebenarnya lagi dalam suasana libur sehingga saya berpikir akan sulit saya mendapat solusi di kantor kemenristekdikti, namun sesampainya di kantor kemenristekdikti yaitu di lantai 5, saya berjumpa dengan petugas yang dapat membantu saya memfalidasi data dosen dan akhirnya sukses difalidasi data riwayat pendidikan dosen di sekolah tempat saya bekerja. Hasil ini tentu sangat menggembirakan saya karena hal yang sifatnya tidak mungkin tetapi menjadi mungkin karena pertolongan TUHAN.Saya pulang dengan rasa gembira yang luar biasa karena dengan falidasi data riwayat dosen maka sekarang kami bisa up load data ke SAPTO. Dengan begitu kami terhindar dari 9 Standar yang akan diberlakukan tahun 2019, walaupun selanjutnya kami harus pakai 9 standar. Namun dengan menggunakan 7 Standar ini kami punya peluang untuk belajar 9 standar yang kemudian diterapka dalam reakreditasi sekolah pada periode berikutnya.

Saya merasa kehadiran driver ojek online Grab telah menjadi kawan sejati dalam perjuangan ke kantor kemenristendikti. Bila saya menggunakan mobil maka tentu waktunya lama. jadi saya pilih ojek agar lebih cepat sampai di kantor kemenristekdikti. Selain itu saya berpikir, bila saya menggunakan mobil maka saya takut waktu tiba jam kantor sudah tutup. Itulah sebabnya saya memilih jasa ojek online yaitu memanfaatkan Grab.

kemudian waktu saya kembali dari kantor kemenristekdikti ke rumah saya dengan menggunakan ojek online yaitu Go-Ojek. Kedua ojek online ini bagi saya menjadi sahabat sejati. Tanpa peran ojek online maka saya tentu membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di kantor yang saya tuju. Itulah sebabnya saya anggap jasa ojek online adalah sahabat sejati atau kawan sejati.

2. Mendapat TV ukuran 42 Inc.

Saya sudah lama tidak menggunakan TV karena TV yang pertama dengan merek LG rusak dan saya jual, semenjak itu saya tidak lagi menonton TV. Namun menjelang akhir tahun 2018, yaitu tanggal 31 Desember 2018, saya mendapat TV melalui seorang saudara saya dengan harga yang sangat murah yaitu Rp 1.500.000,00. Waktu TV itu dibawa oleh anak saya ke rumah, saya tidak mengalami kesulitan menghidupkan TV dan menontonya karena sudah ada antena TV sebelumnya. Jadi saya tinggal pasang antena dan menghidupkan TV dan menonton acara penutupan tahun 2018 ke tahun baru 2019. Sekarang jam menunjukkan 23.50. Tinggal 10 menit saya memasuki tahun baru atau pergantian tahun yaitu dari 2018 ke 2019. Ini merupakan kebahagian saya pada akhir tahun 2018. Kebahagian dengan mendapat TV 42 Inc dengan harga yang murah.
Itulah kebahagiaan saya pada akhir tahun 2018. Selamat tinggal tahun 2018 dan selamat datang tahun baru 2019.

Oh ya, TV di atas saya dapatkan dari seorang saudara saya yang tinggal di perumahan "Mutiara Gading City", saya bersama keluarga menginap di sana dan esoknya saya lebih dahulu kembali ke Jakarta. Saya diantar dengan mobil ke halte bus way di bilangan Perumahan Harapan Indah. Setelah menunggu beberapa jam, bus way pun datang dan saya kemudian masuk di dalamnya untuk menuju ke PGC. Namun saya memutuskan turun di halte UKI dan memesan ojek online untuk pulang ke rumah.


Antena TV yang saya maksudkan di atas pernah saya beli pada beberapa tahun yang lalu, seiring dengan TV pertama yang saya beli di Carefour telah rusak dan tidak dapat diperbaiki maka kami kemudian menjualnya. Namun antena TV saya tidak menjualnya karena saya berpikir bila ada TV baru maka saya tidak perlu lagi membeli antena TV. Dengan demikian, hari ini saya tidak membeli antena, saya memanfaatkan antena yang sudah ada. Ada berbagai jenis antena TV, ada yang murah dan ada pula yang mahal. Tentu ada ragam merek antena TV. Kita dapat memilih antena TV yang cocok dengan salera kita dan kemampuan antena memberi hasil yang bagus pada tampilan TV.

Salam tahun baru 2019
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.