Tuesday, January 29, 2019

Efektif Bersikap Multikultural Terhadap Mereka Yang Merayakan Imlek di Tahun 2019

ad300
Advertisement
Mengajar pelajaran Pendidikan Multikultural di homebase saya membuka pemahaman saya untuk mendalami perbedaan. Saya sebagai anak bangsa yang sadar berada dalam negara yang warganya berada dalam ragam perbedaan atau berada dalam negara yang multikultural maka saya mesti juga menunjukkan sikap multikulturalku. Saya memang tidak merayakan Imlek tetapi saya menghargai mereka yang merayakan imlek. Untuk itulah saya berusaha membahas secara sederhana apa yang saya ketahui tentang Imlek atau dalam perayaan tahun baru imlek biasanya orang mengucapkan: "Gong Xi Fa Cai". Ingat saya hanya menulis tentang sikap saya dalam menghargai perbedaan yang ada di negara tercinta, yaitu Indonesia.
Sebentar lagi kita memasuki bulan Februari 2019, pada tanggal 5 Februari 2019 akan ada perayaan imlek yang dilakukan oleh sesama anak bangsa, dalam hal ini orang-orang Tionghoa. Mereka dan orang lain, termasuk saya yang menghargai perbedaan tentu kita ucapkan "Gong Xi Fa Cai". Selanjutnya saya ulangi postingan saya terdahulu tentang Imlek. Dalam tahun baru Imlek umumnya diucapkan “Kong Xi Fa Chai pada saat perayaan tahun baru imlek tiba atau sesuadahnya. Untuk maksud ini saya membahas secara singkat tentang Tahun Baru Imlek yang saya lakukan disini sebagai upaya pendidikan multikultural.




Sumber Gambar: Pixabay (Free)

Dalam pendekatan pendidikan multikultural maka setiap orang berada pada budaya. Oleh karena itu manusia dan dalam budayanya mesti dihargai sebagaimana mestinya. Walaupun begitu, tulisan ini tidak dapat dijadikan sebagai salah satu refrensi terbaik. Karena refrensi terbaik tentang Imlek pasti datang dari anak bangsa yang merayakan hari imlek. Merekalah yang paling tahu tentang imlek, sedangkan saya hanyalah salah satu dari mereka yang berusaha belajar tentang perayaan tahun baru imlek.

Biasanya pada saat imlek tiba pasti ada libur. Liburan itu dipakai untuk saling berkunjung dan mengucapkan "Gong Xi Fa Cai". Ada yang mengunakan waktu liburan imlek untuk ke kampung halaman, memilih hotel yang cocok untuk liburan imlek, memilih penerbangan yang cocok pada saat tiba liburan imlek. Hari raya imlek menjadi salah satu hari raya yang kita kenal di Indonesia. Hari raya imlek biasanya dilakukan oleh saudara-saudari kita dari etnis Cina.

Pengertian Gong Xi Fa Chai

Kita pasti sudah terbiasa mendengar kata "Gong Xi Fa Chai" namun apa artinya. Beberapa informasi di situs online menyatkan bahwa Gong Xi Chai artinya selamat sejahtera. Dengan demikian, bila kita mengucapkan gong xi fa chai berarti kita menyampaikan selamat sejahtera


Bagi mereka yang tinggal di Bangka, Medan, Kalimantan Barat, dan di setiap daerah pasti ingin merayakan imlek di daerah bersama keluarga. Di daerah saya ada juga saudara-saudara saya keturunan Tionghoa. Mereka juga pasti merayakan imlek. Ada berlibur ke Kupang dan selanjutnya ke Alor, Flores, Sumba Timur dan Sumba Barat, Sumba Barat Daya, ke Soe, Kefamenanu,Atambua, ke Ambon, ke Papua, ke Sulawesi dan daerah-daerah lain. Pasti sudah memilih penerbangan yang cocok. Pesawat yang dipilih untuk penerbangan ke daerah dalam hal berlibur untuk merayakan imlek dan megucapkan Kong Xi Fa Chai.
Bagi mereka yang memilih untuk merayakan imlek di Bali pasti sudah memilih hotel-hotel yang berada di daerah dan juga penerbangan ke tempat-tempat yang dianggap surga dunia dan menikmati keindahan wilayah tersebut sampai kembali dari masa libur.

Imlek tahun 2019 jatuh pada tanggal 5 Februari. Jadi hari raya imlek dirayakan pada 5 Februari 2019. Tentu pada tanggal ini saudara-saudara kita yang merayakan imlek telah mempersiapkan perayaan imlek dengan acara-acara penting sesuai kebiasaan yang ada dalam tradisi imlek. Salah satu kota yang biasanya ramai dengan ornamen imlek yaitu kota Singkawang, dan Pontianak. di Daerah lain juga pasti ada, hanya saja sepemgetahuan saya yang pernah beberapa waktu di Kalimantan Barat menyaksikan bagaimana ramainya imlek di kota yang saya sebutkan. DI kota ini warga etnis Tionghoa tentu dalam jumlah yang relatif banyak. Singkawang misalnya kita kenal ada kota "amoy". Saya baru tahu ternyata Amoy adalah sebutan untuk gadis remaja yang beranjak dewasa. lihat situs keepo.me

Selama perayaan imlek, sebuah lampu yang terkenal yang selalu ditemptkan di dalam rumah yaitu Lampion merah yang digantung selama perayaan Tahun Baru Imlek. lampu ini digantung sebagai makna keberuntungan (wikipedia)

Beberapa sumber yang saya temukan di google menyebutkan bahwa penulisan Kong Xi Fa Chai bergantung pada bahasa yang dipakai. Bila bahasa Mandarin maka facai tidak menggunakan h, jadi tidak ditulis Chai. Peggunaan Ch hanya ada pada bahasa Kantonis dan bahasa Hakka. Jadi menulis Chai dan Cai dua-duanya bisa digunakan.
Namun bila saya salah memahami maka mohon dikoreksi oleh saudara kita yang merayakan imlek atau mereka yang belajar khusus tentang budaya Tionghoa.

Pakaian Perayaan imlek

Pada saat perayaan imlek tiba, ada pakaian yang dikenakan oleh laki-laki dan perempuan. Pakaian ini disebut dengan pakaian imlek laki-laki dan pakaian imlek perempuan. Pilihan warna yaitu warna merah.Pakaian yang dimaksud disini yakni baju yang dipakai saat Imlek.

Baju Cheongsam dan Changshan

Baju imlek yang digunakan oleh para wanita atau kaum perempuan adalah baju Cheongsam. Baju ini merupakan baju tradisonal yang menurut informasidibuat tahun 1920 di sebuah daerah yaitu Shianghai. Baju Cheongsam yang dipakai oleh para kaum wanita dari etnis Tionghoa menggambarkan simbol kelas sosial. Maksudnya mereka yang menggunakan baju ini (Cheongsam) adalah para wanita dari kelas sosial atas atau wanita kalangan atas. Warna dari baju ini addalah warna merah yang melambangkan “kebahagiaan”. Warna merah dalam tradisi Tionghoa atau China merupakan lambang kebahagiaan. Jadi, perempuan yang menggunakan baju Cheongsam berwarna merah adalah wanita yang berbahagia atau berada dalam suasana bahagia. Sedangkan para laki-laki menggunakan baju Changshan. Baju Changshan berasal dari bahasa piyin Changshan yang memiliki arti baju panjang

Dalam menyambut Tahun Baru Imlek, saudara-saudara kita suku Tionghoa atau keturunan Chinese (Bila sebutan ini salah mohon maaf) yang merayakan Imlek, biasanya menghias rumah mereka dengan dekorasi warna merah. Warna merah tentu punya arti bagi saudara-saudara kita suku Tionghoa di Indonesia dan juga di berbagai belahan dunia. Dalam haria raya imlek ada yang disebut dengan "Ang Paw". Ang paw itu dikasih oleh saudara-saudara. Tentu tidak ketinggalan membeli baju baru untuk perayaan tahun baru imlek, beli sepatu baru dll.

Mereka yang merayakan Imlek di luar Jakarta, pasti sudah memesan tiket pesawat, tiket kereta api, hotel. Apalagi berlibur ke Bali dan tempat tempat wisata lainnya yang berskala internasional. Di Papua ada Raja Ampat, dll. DI NTT ada danau kelimutu, Komodo dll. Tentu dalam perayaan imlek ini juga pasti ada diskon secara besar-besaran. Bagi kita yang mau berbelanja seperti membeli kaca mata, membeli ikat pinggang, beli jas, sepatu, kemeja pasti ada diskon. Silakan cari pasti ketemu diskon yang mencapai 70%.

Salam Gong Xi Fa Chai


Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.