Friday, January 4, 2019

Tips Mempersiapkan Komponen-komponen Efektivitas Pembelajaran

ad300
Advertisement
Pembelajaran atau kita sebut saja proses pembelajaran adalah upaya terstruktur dari seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dari setiap mata pelajaran atau mata kuliah yang diajarkan oleh seorang pendidik profesional(guru dan dosen). Pembelajaran berintikan interaksi ragam arah dari guru dan peserta didik. Dalam pembelajaran, ada tindakan guru dan tindakan peserta didik. Tindakan-tindakan ini disebut tindakan terstruktur dari seorang instruktur yaitu guru dan dosen. Guru dan dosen serta peserta didik yang terlibat dalam proses interaksi terstruktur diarahkan pada sebuah tujuan. Tujuan yang dimaksud yakni pencapaian perubahan kecakapan peserta didik dalam kemampuan berpikir (kognitif), kemampuan afektif dan psikomotorik. Tiga kecakapan ini menjadi arah pembelajaran setiap guru bidang studi atau dosen mata kuliah.


Berdasarkan penjelasan di atas, kita sudah memahami bahwa dalam kata efektivitas terkandung perintah yang jelas yaitu tercapainya tujuan pembelajaran. Bila tujuan pembelajaran dari setiap bidang studi atau mata kuliah di perguruan tinggi tidak diajarkan dengan maksud mencapai tujuan maka proses pembelajaran yang dilakukan tidak dapat disebut pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif dalam satuan pendidikan dan perguruan tinggi adalah pembelajaran yang mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian maka ada beberapa komponen efektivitas yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik. Komponen efektivitas itu antara lain:

1. Tujuan

Tujuan yang dimaksud disini yakni tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah perubahan apa yang diharapkan terjadi dalam diri peserta didik. Perubahan yang diharapkan terjadi dalam diri peserta didik adalah perubahan dalam domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Setipa ranah ini tentu dimulai dengan perubahan dari tingkat dasar sampai pada level yang tinggi (terakhir). Untuk itu, penyusunan tujuan pembelajaran mesti memperhatikan tiga ranah ini. Kecakapan anak untuk berinteraksi dalam masyarakat terdiri dari kemampuan berpikir, ketrampilan dan afeksi. Tiga kemampuan ini saling berkorelasi dalam diri seorang peserta didik. Dengan demikian, seorang guru ketika hendak mengajar, yang pertama dipikirkan secara mendalam yaitu tujuan. Dengan kata lain, ketika seorang pendidik mengajar maka yang pertama dipikirkan yakni perubahan apa yang hendak diwujudkan dalam diripeserta didik. Disini dibutuhkan pemikiran filosofis atas perumusan tujuan pembelajaran.Sebuah tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional harus terus menerus dipertimbangkan lagi dalam pemikiran filosofis. Artinya seorang guru tidak hanya puas dengan rumusan tujuan yang ada tetapi harus terus menerus memikirkan secara mendalam akan rumusan tujuan yang ada. Apakah tujuannya sudah sesuai atau masih kurang. Disini perlu berpikir filosofis.

Jadi tipi pertama komponen efektivitas proses pembelajaran yaitu para guru lalukukan kegiatan "mengajar berdasarkan tujuan pembelajaran"
2. Materi

Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka perlu ada materi pembelajaran. Materi pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran. Ada tujuan pembelajaran kognitif, afektif dan psikomotorik. Materi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi yang disajikan juga haruslah materi yang mutakhir. Cari buku-buku sumber terbitan terkini, yaitu 5 tahun dari pembahasan materi pelajaran. Itulah sebabnya materi pelajaran harus direvisi setiap 5 tahun. Hal yang sama berlaku untuk buku. Oleh karena itu cari buku yang mutakhir. Misalnya buku sumber untuk materi ajar tahun 2019 haruslah materi ajar yang diambil dari buku terbitan 2015,2016, 2017, 2018. Kecuali buku-buku sejarah.


Berdasarkan uraian komponen yang ke-2 maka tips mempersiapkan komponen-komponen efektivitas yaitu seorang guru perlu mempersiapkan materi sesuai tujuan pembelajaran.

3. Proses

Dalam komponen ketiga, pencapai tujuan pembelajaran bergantung pada strategi pembelajaran yang digunakan. Misalnya rumusan tujuan pembelajaran adalah ranah kognitif maka strategi pembelajaran yang dipilih adalah strategi kognitif. Ada banyak strtaegi pembelajaran yang cocok untuk tujuan pembelajaran kognitif. Setelah menentukan strategi pembelajaran maka komponen lain yang perlu dipikirkan yakni Metode Pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan di kelas atau ruang kuliah untuk mencapai tujuan. Misalnya tujuan pembelajaran yakni mendiskusikan konsep pendidikan multikultural maka metode yang digunakan adalah metode diskusi. Disini strategi pembelajaran dan metode pembelajaran perlu dibedakan. Startegi pembelajaran bersifat menyeluruh termasuk didalamnya memikirkan tentang cara atau metode pelajaran mana yang akan dipakai, sementara di kelas guru melakukan penjelasan melalui metode yang ditentukan sebelumnya. Metode seperti diskusi, ceramah dll.
Materi yang sudah ditentukan perlu dijelaskan dengan menggunakan strategi dan metode belajar yang baik sehingga materi tersebut dapat dipahami peserta didik. Selain itu perlua ada pemanfaatan media pembelajaran secara baik sesuai tujuanpembelajaran. Para guru dapat menggunakan laptop dalam proses pembelajaran. Sekolah tentu menyediakan LCD seperti infokus, Bemz dll. Dengan media ini kita dapat mempersiapkan proses pembelajaran secara efektif.
Tipis ketiga, yaitu guru dan dosen harus melakukan proses pembelajaran secara baik. Gunakan strategi pembelajaran yang sesuai tujuan dan pergunakan metode mengajar yang sesuai tujuan,serta menggunakan media pembelajaran yang sesuai tujuan pembelajaran.
4. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan tercapai dalam diri peserta didik. Evaluasi dapat dilakukan melalui UTS dan UAS serta Kuis. Namun evaluasi juga dilakukan melalui praktik. Melalui ujian seorang guru dapat mengetahuan sejauh mana peserta didik memahami materi yang telah disampaikan.Demikian juga melalui prakti, guru dapat mengetahui kemampuan anak sesuai penjelasan dan praktik yang dilakukan oleh guru atau dosen.
Untuk memperkaya epistemologi kita tentang evaluasi maka kita dapat membeli buku-buku evaluasi pendidikan yang ditulis oleh para pakar pendidikan. Buku-buku itu kita dapat membeli secara online melalui buku lapak, tokopedia, dan toko online lainnya.
Tips yang ke-4 adalah lakukan evaluasi secara baik untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran

5. Mengajar dengan hati

Mengajar dengan hati adalah mengajar dengan segenap keiklasan yang keluar dari nurani bahwa mengajar harus secara sungguh-sungguh dilakukan karena mengajar adalah bagian dari melaksanakan panggilan TUHAN dalam diri seorang guru. TUHAN melalui diri guru mengajar peserta didik. Murid-murid yang dihadapi adalah milik TUHAN yang harus diajar secara kesungguhan hati. Mereka yang mengajar dengan hati adalah mereka yang menyerahkan hidupnya untuk TUHAN melalui panggilan mengajar. Mengajar dengan hati pada akhirnya mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan begitu mengajar dengan hati adalah salah satu komponen efektivitas proses pembelajaran.
Silakan membeli buku-buku yang membahas tentang mengajar dengan hati

Semoga bermanfaat
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.