Saturday, November 10, 2018

Epistemologi: Bagaimana cara mendapat pengetahuan yang benar?

ad300
Advertisement
Apa itu Epistemologi. Benarkah epistemologi adalah sebuah cabang filsafat Ilmu yang mempersoalkan cara mendapat pengetahuan yang benar? Apa itu kebenaran dan kebenaran dalam pengetahuan? Saya mencobanya dalam artikel singkat ini. Semoga sampai mendapat jawaban.Namun sebelum menemukan jawaban, saya ingin menegaskan bahwa pemilik epistemologi yang sempurna adalah TUHAN. Maka dalam teks kitab suci yang saya yakini, dikatakan: "Takut TUHAN adalah permulaan hikmat (Ams,1:7).

Belajar Filsafat Ilmu atau Filsafat Terapan lainnya pasti menyenangkan dan berguna. Kalau tidak demikian maka mata kuliah ini tidak akan diberikan dalam ratusan Perguruan tinggi dalam bentuk Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Politeknik. Bayangkan saja mata kuliah ini menjadi mata kuliah yang ada dalam kurikulum untuk prodi seperti magister dan doktor. Tentu universitas di Indonesia sangat banyak, demikian pula sekolah tinggi yang menyelenggarakan program magister, mata kuliah filsafat Ilmu pasti ada dalam kurikulum pascasarjana. Dengan begitu mata kuliah ini adalah mata kuliah lintas universitas, lintas institut dan lintas sekolah tinggi. Kebetulan saya di Sekolah Tinggi Teologi Kristen. Mata kuliah ini juga disajikan dalam sekolah tinggi Teologi yang tersebar di seluruh Indonesia.Mereka yang menulis buku filsafat ilmu pasti laris dibeli warga akademis.

Dalam studi Mata Kuliah Filsafat Ilmu, salah satu bidang percakapan yang tidak dapat dipisahkan dari filsafat ilmu yaitu “epistemologi”. Lalu apa kegunaannya belajar cabang filsafat ilmu ini?. Sebelum menjawab pertanyaan ini, baiklah kita mulai meletakkan pemahaman tentang “epistemologi” berdasarkan sumber-sumber yang bersifat akademis. Sumber-sumber itu tentu bergantung pada literatur yang kita gunakan. Apakah literatur yang digunakan untuk membahas epistemologi adalah literatur yang layak. Literatur yang layak sebenarnya dari literatur yang ditulis oleh mereka yang secara akademis berkecimpung dalam filsafat. Disini saya mengambil informasi yang disampaikan oleh J. Sudarminta. Dalam sebuah buku yang beliau tulis, saya menemukan penjelasan bahwa J.Sudarminta meraih gelar doktor dalam bidang filsafat di sebuah universitas terkenal di dunia yaitu Fordham University, New York, Amerika Serikat.


Apa itu Epistemologi?

Kata Epistemologi yang kita kenal dan pergunakan di perguruan tinggi maupun dalam diskusi-diskusi filsafat di Indonesia tentunya berasal dari bahasa Yunani. Bahasa Yunani adalah salah satu bahasa akademis kala itu. Beberapa kata dalam bahasa Yunani terus bertahan dan dipelajari dalam berbagai disiplin ilmu di dunia akademis sampai masa kini dan masa-masa yang akan datang. Salah satu kata Yunani yang ada dalam bahasa Akademis dan diskursus-diskursus filsafat, khususnya filsafat ilmu yakni Epistemologi. Lalu apa yang dimaksud dengan Epistemologi?

Jawaban Berdasarkan literatur Filsafat yang ditulis oleh Doktor Filsafat.

Menurut J.Sudarminta (2002:18), “Epistemologi berasal dari kata Yunani “episteme”. Kata “episteme”berarti pengetahuan dan logos. Kata logos berarti perkataan, pikiran, ilmu. Selanjutnya Sudarminta menghubungkan kata “episteme” secara etimologi dengan kata kerja “epistemai” yang memiliki pengertian mendudukkan, menempatkan atau meletakkan. Jadi, bila kita bertanya apa itu episteme maka menurut Sudarminta (2018:18), secara harafiah episteme diartikan: “pengetahuan sebagai upaya intelektual untuk menempatkan sesuatu dalam kedudukan setepatnya.” Melalui informasi ini dapatkah menolong kita dalam memahami epistemologi? Tentu jawabannya kita baru mendapatkan jawaban pengertian epistemologi dari sisi secara etimologi kata. Oleh karena itu kita harus melangkah lagi dalam jawaban-jawaban yang lebih luas tentang pengertian epistemologi.
Masih pada sumber yang sama, kita menemukan jawaban bahwa epistemologi adalah episemologi adalah cabang filsafat ilmu yang secara khusus menggeluguti pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan. Selain itu epistemologi juga diartikan sebagai cabang filsafat ilmu yang membahas seluk beluk atau tepatnya ciri-ciri umum dan hakiki dari pengetahuan manusia. Dengan demikian epistemologi juga dapat dikategorikan sebagai bagian filsafat ilmu yang menfokuskan bidang kajian pada teori pengetahuan yang sering bersentuhan dengan teori kebenaran (Sudarminta, 2002:18). Dalam epistemologi dibicarakan secara kritis bagaimana sebuah pengetahuan dapat disebut pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar tentu memenuhi kriteria teori kebenaran, yaitu:
(1) Teori Koherensi
(2) Teori Korespondensi
(3) Teori Pragmatis
Tiga teori kebenaran di atas umumnya digunakan dalam ilmu pengetahuan yang dihasilkan melalui penelitian. Sebab dalam penelitian, pengetahuan yang benar diperoleh melalui metode ilmiah yang tepat. Dalam hal ini metodelogi penelitian merupakan salah satu disiplin ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari epistemologi. Dikatakan demikian karena dalam epistemologi dipersoalkan tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan yang benar yang kemudian menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan berarti kebenaran yang ada dalam pengetahuan tersebut. Kita kenal ada kebenaran dalam Matematika, lalu kita sebut Ilmu Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dll. Sebutan ini menunjukkan bahwa cabang-cabang ilmu mandiri ini memiliki kebenaran.
Berdasarkan pembahasan di atas, saya menyimpulkan beberapa jawaban terhadap Epistemologi berdasarkan sumber buku yang ditulis oleh J. Sudarminta.

1. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang kehadirannya bermaksud mengkaji dan mencoba menemukan ciri-ciri umum dan hakiki dari pengetahuan manusia.

2. Epitemologi mengkaji secara kritis pengandaian-pengandaian dan syarat-syarat logis yang mendasari dimungkinkannya pengetahuan serta mencoba memberi pertanggungjawaban rasional terhadap kleim kebenaran dan objektivitasnya (J. Sudarminta, 2018:18).

3. “Epistemologi atau filsafat pengetahuan merupakan upaya rasional untuk menimbang dan menentukan nilai kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya dengan diri, lingkungan sosial, dan alam sekitarnya.” (J.Sudarminta, 2018:18)



4. Epistemologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat evaluatif, normatif dan kritis. Yang dimaksud dengan evaluatif disini yakni studi epistemologi mengusahakan suatu penilaian yang bersifat penilaian yang berusaha memeriksa dan menilai apakah suatu keyakinan, sikap, pernyataan pendapat, teori pengetahuan dapat dibenarkan, dijamin kebenarannya atau memiliki dasar yang dapat dipertanggungjawabkan secara nalar. Sedangkan normatif yang dimasud dalam kesimpulan ini yaitu epistemologi atau pengetahuan yang benar tentu didasarkan atas norma atau tolok ukur yaitu kenalaran bagi kebenaran pengetahuan. Selanjutnya kritis berarti banyak mempertanyakan dan menguji kenalaran cara maupun hasil kegiatan manusia mengetahui. Yang dipertanyakan adalah asumsi-asumsi, cara kerja atau pendekatan yang diambil, maupun kesimpulan yang ditarik dalam pelbagai kegiatan kognitif manusia. (J.Sudarminta, 2018:18)

Selanjutnya para pembaca dapat berinteraksi secara luas dan mendalam dengan membaca buku sumber yang ditulis oleh J.Sudarminta dengan tema: Epistemologi Pengantar Dasar Filsafat Pengetahuan". Silakan cari di toko buku seperti Gramedia, Toko buku online seperti Bukalapak, Tokopedia, Lazada dll.
Dengan membaca buku maka pengetahuan kita akan semakin diperkaya, kita semakin mendalami suatu bidang seperti pemhasan epistemologi. Tentu epistemologi sangat diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui epistemologi kita belajar kebenaran dan hidup dalam kebenaran. Hidup dalam kebenaran berarti meminimalisasi pengetahuan kita yang berdiri atas kekeliruan pengetahuan. Apakah dalam otak kita tersimpan benyak kekeliruan pengetahuan? Hanya melalui belajar epismeologilah pengetahuan yang keliru diperbaiki.

Kemarin saya mengajar secara maraton dalam tiga hari di sebuah sekolah tinggi Teologi dengan mata kuliah filsafat Ilmu. Salah satu yang kami bahas adalah epistemologi, khususnya epistemologi yang berkorelasi dengan Teologi. Dua kata ini sama-sama dari kata Yunani. Teologi daridua kata Yunani yaitu Teo dan Logos. Teo berarti Tuhan (dalam litertaur teologi), logos berarti pikiran, perkataan, perenungan. Dengan demikian kami membahasnya secara menarik dalam mata kuliah filsafat ilmu. Teman-teman lain juga pasti punya pengalaman edukasi dalam mata kuliah filsafat Ilmu.

Studi filsafat Ilmu sangat mengasikkan karena peserta yaitu para mahasiswa hadir dalam ruang kuliah dengan corak baju batik yang lagi tren, ada juga yang memakai sepatu kemeja kotak-kotak dengan mengenakan sepatu yang beragam pula. Ada yang mengenakan sepatu kulit buatan Indonesia maupun laur negeri. Hal ini dimungkinkan karena sekaran banyak produk sepatu kulit buatan anak Indonesia yang kualitasnya sangat baik. Silakan lihat saja dalam pesan-pesan promosi sponsor. Bila tertarik ya tentu beli dan pakai untuk kegiatan kuliah dan aktivitas lainnya.

Semoga pembahasan epistemologi menjadi bermakna dan Salam Epistemologi

Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.