Tuesday, September 18, 2018

Efektivitas Rumah Bagi Seorang Pendidik

ad300
Advertisement
Apa efektivitas Rumah Bagi Seorang Pendidik?

Pendidik yang dimaksud dalam artikel postingan ini, yaitu: guru dan dosen. Ada yang berstatus pegawai negeri dan ada pula yang swasta. Artinya kerja sebagai guru dan dosen swasta di sekolah maupun perguruan tinggi negeri dan swasta. Para pendidik seperti ini memerlukan rumah. Ukuran rumahpun macam-macam, tipe rumah juga macam-macam. Harganya juga bermacam-macam. Apapun harga dan jenis atau tipe rumah dan letaknya, yang jelas seorang pendidik butuh rumah. Kebutuhan akan rumah sebagai tempat untuk melakukan kegiatan edukatif secara efektif dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Kontrak

Waktu saya ke Jakarta, langsung masuk Asrama yang disediakan pihak kampus Jadi, saya tidak mengalami apa itu kost rumah serta pengalaman suka duka dalam kost. Setelah selesai kuliah, saya kembali ke daerah saya untuk bertugas. Selang beberapa tahun, saya kembali ke Jakarta untuk urusan pernikahan. Pada waktu di Jakarta, saya kembali diterima oleh pihak kampus, dan kemudian saya mendapat tugas membantu di kantor dan menjadi asisten dosen sambil mengurus pernikahan. Calon saya pun demikian. Calon isteri memilih untuk kost di sekitar kampus, sedangkan saya di tempatkan di Asrama yang juga letaknya di dalam kampus.


Setelah mengurus segala perlengkapan untuk urusan pernikahan, kemudian kami melangsungkan pemberkatan nikah dan catatan sipil. Setelah itu kami tinggal di rumah kontrakan.
Saya kontrak rumah dan pindah kontrakan sebanyak 4 kali. Sering kontrak rumah petak. Bayangkan saja bagaimana rumah petak, kadang satu ruang tidur, 1 ruang depan, ruang masak (dapur), serta 1 kamar mandi. Kondisi ini tidakterlalu bermasalah ketika masih berdua, namun seiring dengan perkembangan, terjadilah pertambahan anggota keluarga (anak), anak pertama, kedua dan ketika.

2. Suka Duka Kontrak Rumah
Suka kontrak rumah yaitu rumah kontrak berdekatan dengan kampus yang menjadi tempat kerja. Saya dan isteri tidak mengeluarkan pengeluaran untuk transportasi. Hal ini tentu mnyenangkan kami.
Bila istirahat jam kantor, kami bisa melihat anak di rumah. Hal ini berlangsung selama 4 kali kontrakan. Kami jalani dengan rasa senang karena kami tinggal dekat tempat kerja. Kami bersyukur karena hal ini.Punya waktu untuk anak, walau hanya beberapa menit. Kemudian setelah pulang kantor tentu tidak harus berjam-jam di jalan karena macet. Kami tidak mengalami hal itu. Itulah sisi suka ketika kontrak rumah.
Namun adapula dukanya pada waktu kontrak rumah petak. Agak sulit mengatur waktu untuk coblos (istilah khusus orang dewasa). Apalagi isi rumah bertambah menjadi 3 orang anak. Selain itu, kesulitan air dan lain sebagainya. Bila sudah selesai kontrak, saya dan isteri datang ke pemilik rumah untuk membayar lanjutan kontrak. Kami mulai menghitung uang di depan pemilik kontrakan. Setelah pulang saya berbicara kepada isteri, alangkah indahnya kalau kita sudah punya rumah sehingga tidak lagi menghitung uang di depan pemilik rumah kontrakan. Pengalaman itu membawa saya pada kerinduan untuk memiliki tanah 100 meter dan membangun rumah tinggal sendiri (milik pribadi).
TUHAN mengabulkan kerinduan itu, suatu saat, ada seorang teman menawarkan ada yang jual tanah tetapi tanah empang, dalamnya 1,65 cm. Harga permeternya sebesar Rp 75.000,00 Jadi total harga Rp 7.500.000,00. Luas tanah sebesar 200 meter. Untuk itu saya dan teman yang memberi informasi berbagi, ia membeli 100 meter, dan saya 100 meter. Kami membayar tanda jadi Rp 1.000.000,00 selanjutnya cicil. Wah itu sangat membantu. Akhirnya kami pun melunasi harga tanah dan membangunnya secara bertahap.

3. Rumah Sendiri di Perkampungan

Setelah kami membeli tanah 100 meter, kami mulai membuat pondasai, kemudian menguruk. Setelah itu dibangun 3 kamar, satu kamar untuk pribadi, satu kamar lagi untuk seorang saudara yang membantu kami dalam memberi perhatian pada anak. Dia tidak satu keluarga dengan kami tetapi kami anggap saudara sendiri. Rumah yang kami bangun, kami rencanakan 4 kamar dan satu ruang khusus untuk dapaur. Kami membangun terlebih dahulu 2 kamar dan ruang dapur. Setelah selesai, kami pun menenmapati rumah. Setelah kami tinggal dalam rumah sendiri tentu rasa bahagia karena punya rumah sendiri, tidak kontrak lagi. Kami kemudian membangun secara bertahap kamar-kamar yang belum selesai. Akhirnya rumahpun rampung dibangun. Kini anak-anak sudah punya kamar tersendiri. Tanah yang kami beli letaknya di perkampungan. Kami bisa tinggal dalam masyarakat yang multikultural dan membesarkan serta mendidik anak dalam suasana masyarakat multikultural atau masyarakat Bhineka Tunggal Ika. Tentu bahagia menjadi warga multikultural. Kami hidup bertentangga dengan masyarakat dalam semangat toleransi. Kemajemukan itu memang menjadi ciri khas kita di Indonesia

4. Rumah sendiri di Perumahan

Ada yang menawarkan untuk membeli rumah di perumahan yang ada di wilayah Jakarta Timur dan beberapa tempat di Cibubur yang masuk wilayah bogor. Tentu di Perumahan berbeda dengan tempat di mana saya tinggal sekarang. Teman-teman yang membeli rumah di perumahan tentu punya garasi mobil, ada tempat parkir. Jalan memadai untuk keluar masuk mobil. Sementara tempat saya masih Gg.

Saya kemudian mencari informasi tentang rumah di wilayah Jakarta Timur melalui google, saya menemukan banyak rumah yang tentu lokasinya sangat memungkinkan keluar masuk mobil.
Misalnya saya mencari rumah di jual di Jakarta Timur. Ada rumah strategis di Pondok Kelapa dengan harga 1 M keatas. Rumah Mewah Minimalis dengan harga 4 M. Rumah Kayu minimalis seharga 5 M dan seterusnya. Rumah Mewah 14 M. Rumah 2 lanati 3 kamar tidur seharga 705,48 Juta. Silakan cari informasi di Google tentang Jual Rumah di wilayah Jakarta Timur. Ada banyak situs yang memberi informasi. Bila sudah cocok, silakan membelinya. Tentu mereka yang punya uang bisa membeli rumah yang harganya Milyaran.

Kini setiap orang atau keluarga yang mau tinggal di perumahan, tinggal mencari wilayah. Apakah hendak tinggal di rumah tinggal yang dibeli di rumah-rumah yang ada di perumahan seperti di Jakarta Timur, Perumahan di Wilayah Jakarta Utara, Perumahan di wilayah Jakarta Barat, Bekasi, Tangerang, Perumahan di Serpong. Demikian juga mereka yang memilih apartemen. Ada banyak apartemen di wilayah Jakarta maupun di luar atau di perbatasan Jakarta.

5. Tinggal di Apartemen

Saya tidak punya pengalaman tinggal di Apartemen. Tetapi ada banyak yang memilih tinggal di Apartemen. Ada teman dosen, ia memang tergolong orang punya duit. Isterinya punya posisi yang baik di salah satu kantor. Saya tidak usah sebutkan apakah swasta atau kantor pemerintah. Namun yang jelas isteri dari teman saya ini kaya. Keluarga juga demikian. Artinya keluarganya orang ber-ada. apalagi kalau di bilangan Meikarta. Saya pernah mendapat kesempatan sebagai penerbit iklan dari sebuah program affiliate yang saya ikuti.Saya memasang sebuah promosi tentang Meikarta.Melihat dari foto-foto tentu tempat ini sangat mempesona. Apa lagi unit yang berada di dekat Danau. Ya saya belum ke sana tetapi hanya melihat melalui media seperti situs yang mempromosikan Meikarta.
Anak-anaknya lebih senang tinggal di apartemen dari pada tinggal dengan kedua orangtuanya.Ya tentu setiap anak punya kesukaan tersendiri.

6. Dapur Rumah.
Setiap keluarga merindukan sebuah rumah dengan dapur yang layak bahkan ada pula yang mewah. Semuanya ini bergantung pada penghasilan seseorang. Namun pada umumnya setiap keluarga yang memiliki rumah memiliki dapur dan beberapa perabot dapur. Perabot dapur tentunya efektif mnolong warga rumah dalam memenuhi kebutuhan. Silakan baca Efektivitas dapur di laman "efektivitas dapur" melalui gambar berikut ini.

Efektivitas dapur

Sumber: Pixabay
Gabmar di atas menunjukkan ragam perabot dapur. Tentu fasilitas seperti yang nampak dalam gambar di atas berbeda-beda antara satu keluarga dengan keluarga lainnya.


Pesan yang hendak saya sampaikan disini yakni tempat tinggal bisa di rumah milik sendiri yang berada di perkampungan, di kompleks perumahan, maupun rumah kontrakan. Semuanya bisa dilalui oleh siapa saja. Mungkin ada yang tidak punya pengalaman kost kamar, kontrak rumah petak atau rumah dengan bermacam-macam kamar, ada kamar tidur keluarga, anak-anak, kamar mandi dan dapur.

Semoga bermanfaat
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.