Friday, August 10, 2018

Perjuangan Masuk SMP Negeri

ad300
Advertisement
Tahun 2018 anak saya yang bungsu masuk SMP Negeri. Tahap pertama tidak diterima kemudian tahap selanjutnya diterima menjadi siswa SMP Negeri yang terdekat dengan tempat tinggal. Setelah anak terdafatar di SMP Negeri, kemudian mengikuti MOS yang dilaksanakan dalam beberapa hari. Anak saya dapat mengikuti secara baik sampai selesai MOS dan masuk sekolah di SMP Negeri.
Kami belanja beberapa kebutuhan sekolah seperti buku, tas, sepatu dan pakaian seragam SMP Negeri. Buku yang menjadi kesukaan anak saya yaitu buku dalam gambar berikut ini:

Setelah ibunya membeli buku seperti gambar di atas, saya bertanya kepada anak. Apa yang menjadi alasan membeli buku ini. Anak saya menjawab bahwa ia senang dengan buku tulis yang bergambar. Nampaknya anak saya lebih dipengaruhi oleh belahan otak tertentu.

Gambar menjadi daya tarik tersendiri pada sebuah buku. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menggunakan media gambar pada buku bahan ajar yang dijadikan sebagai pegangan guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.

Namun gambar itu kembali ditutup oleh sampul dari buku-buku berwarna yang dibeli. Dengan demikian tidak terlihat gambar pada buku tulis.

Kelengkapan lain adalah pakaian seragam seperti baju dengan emblem seperti lambang osis yang ditempel pada saku baju, kemudian celana warna biru. Jelananya harus celana panjang. Kalau saya dulu di SMP pakai celana pendek. Lain dulu lain sekarang.

Pada gambar di atas nampak pakaian seragam SMP. Siswa SMP harus memakai celana panjang warna biru. Kemudian atasannya adalah baju putih dan beberapa baju lain seperti pakaian peramuka dan batik.

Masuk SMP Negeri menjadi faforit para orangtua karena para orangtua tidak membayar biaya sekolah. Semua ditanggung pemerintah. Tentu beda ketika anak masuk Sekolah swasta. Biayanya relatif mahal. Sekolah swasta memiliki peranan penting yaitu sama dengan sekolah negeri sama-sama mencerdasakan anak bangsa.

Pada akhirnya saya lega karena anak saya mendapat SMP Negeri yang terdekat dengan rumah dan bebas biaya sekolah. Ini meringankan saya karena saya harus membiayai anak pertama dan kedua di universitas swasta dengan biaya yang relatif mahal.

Kiranya anak saya sukses di SMP Negeri bersama para guru yang membaktikan diri untuk menjadi fasilitator pembelajaran siswa.

Salam Negeri
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.