Monday, August 13, 2018

Sekolah Efektif

ad300
Advertisement
Apa itu Sekolah Efektif?

Sekolah yang berhasil membentuk peserta didik sesuai standar yang ditetapkan secara nasional maupun melampaui standar nasional adalah sekolah yang berhasil mencapai tujuan. Indikatornya dapat diperhatikan dalam perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik dan tamatan atau alumni sekolah yang bersangkutan yang sukses diterima pada level sekolah berkualitas di atas satuan pendidikan tersebut. Selain itu sekolah yang berhasil mencapai tujuan ditandai dengan adanya animo orangtua peserta didik yang mendaftar di sekolah yang bersangkutan mengalami peningkatan bahwkan sampai ada peserta didik yang tidak diterima dalam yang yang dituju karena kualitas sekolah tersebut meningkat. Dua anak saya ketika di daftarkan pada SMP Negeri terdekat tempat tinggal saya pada beberapa tahun yang lalu kini mengalami peningkatan yang sangat signifikan karena anak saya yang ketiga yang juga di daftarkan ke sekolah yang sama pada tahap pertama gagal diterima. Namun setelah itu mendaftar pada tahap selanjutnya berhasil diterima dengan persaingan yang cukup berat. Akhirnya anak saya diterima pada sekolah yang bersangkutan. Kasus ini menunjukkan bahwa SMP Negeri yang saya maksud kini mengalami kesuksesan yang sangat tinggi (penilaian saya) karena dipimpin oleh seorang pemimpin/kepala sekolah yang punya visi untuk meningkatkan kualitas sekolahg pada peringkat terbaik. Upaya kepala sekolah yang demikian tentu memberi pengaruh positif pada apa yang dalam judul ini disebut sekolah Efektif. Pada tahun 2018 banyak orangtua yang berjubel mendaftarkan anaknya pada SMP Negeri yang saya maksudkan. Satuan pendidikan yang sama maupun yang berbeda pasti punya kerinduan, khususnya para kepala sekolah sudah, sedang dan akan berjuang untuk mewujudkan sekolah seperti yang diharapkan dalam judul artikel. Jika demikian apa itu sekolah yang sukses itu? Silakan ikuti dalam artikel berikut ini

1. Pengertian Sekolah Efektif?

Kita mulai dengan arti kata “sekolah”. Kata sekolah yang kita gunakan di Indonesia di ambil dari bahasa Latin dari kata “skhole”, scola, scolae atau schola. Kata-kata ini memiliki arti waktu luang atau waktu senggang. Dalam penelitian terhadap kata sekolah, sebagaimana yang muncul dalam pengertian yang dirumuskan oleh Krishnamurti (dalam Pora, 2004:16) menyatakan bahwa pengertian senggang yang dimaksud dalam arti kata skhole dan beberapa kata yang serumpun yaitu waktu senggang dalam arti waktu yang tidak terbatas bagi seseorang dalam belajar ilmu pengetahuan dan dirinya.

Berdasarkan pada arti kata ini, sekolah dapat diartikan tempat tempat/wadah/organisasi/lembaga yang telah mendapat izin resmi pemerintah dan mengkhususkan atau menggunakan waktunya mulai hari senin sampai jumad atau sabtu untuk melaksanakan kegiatan pendidikan (mengajar dan memberi teladan) yang bertujuan mempengaruhi pengalaman belajar peserta didik sesuai perencanaan nasional maupun institusi/kelembagaan.
Sementara kata efektif dalam judul sekolah efektif diartikan sejumlah kegiatan pendidikan dalam lembaga pendidikan mulai dari satuan pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memberi efek atau pengaruh/membawa hasil/berhasil guna/mencapai tujuan yang terwujud dalam diri peserta didik dalam satuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan uraian di atas maka Sekolah Efektif adalah sekolah yang mewujudkan tujuan pendidikan dalam diri peserta didik. Tujuan pendidikan yang dimaksud disini dapat tercapai pada periode tertentu sesuai batasan waktu yang berlaku dalam setiap satuan pendidikan. Batasan waktu untuk Sekolah Dasar adalah 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama adalah 3 Tahun, Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan 3 tahun. Sekolah Efektif adalah sekolah yang mencapai standar atau melebihi standar yang ditentukan secara nasional. Dalam hal ini, sekolah efektif adalah sekolah yang mempunyai tingkat ketersesuaian yang tinggi antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil yang dicapai sekolah pada satuan pendidikan tertentu.

2. Komponen Sekolah Efektif

Setiap kita yang bertindak sebagai kepala sekolah, guru hendaknya memahami bahwa sekolah efektif ditandai dengan komponen-komponen tertentu yang menegaskan bahwa suatu sekolah dapat dikatakan efektif. Tentu kita tertolong dengan epistemologi para peneliti dalam pendidikan seperti Bosker dan Guldemon (dikutip Moerdiyanto, 2007:6). Mereka telah mengarahkan pikirannya dan melanjutkannya dalam temuan-temuan empiris (kebenaran empiris) dengan menegaskan bahwa sistem sekolah efektif terdiri dari 5 komponen, yaitu:

1. Konteks. Sekolah Efektif adalah sekolah yang menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan masyarakat. Artinya perencanaan sekolah tentang pengalaman belajar mesti merekonstruksi kemampuan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga setiap lulusan dalam sekolah yang bersangkutan dapat berkarya dalam masyarakat sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat. Misalnya Sekolah yang berada di daerah gersang. Sekolah harus merancang pembelajaran yang nantinya memampukan peserta didik untuk mampu mengubah daerah gersang menjadi daerah yang memberi kenyamanan bagi warga. Daerah afrika yang gersang dapat dibantu oleh Negara Israel dalam teknologi membuat awan menjadi air dan mereka berhasil menanam kopi dan menjadi salah satu negara penghasil kopi.
2. Input. Komponen input adalah sumber daya yang tersedia di sekolah. Sumber daya itu seperti tersedianya guru-guru yang berkualitas. Guru-guru yang berkualitas adalah guru-guru yang mengajar peserta didik berdasarkan apa kebutuhan yang sedang diharapkan oleh masyarakat. Ilmu yang diersiapkan guru adalah ilmu yang memampukan peserta didik untuk mampu melakukan sesuatu di masyarakat, bukan ilmu teks books.
3. Proses. Komponen proses yang dimaksud disini yaitu proses pembelajaran. Guru menggunakan strategi dan metode pengajaran yang sesuai standar kompetensi. Dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran yang dikehendaki adalah pembelajaran berbasis peserta didik. Demikian juga pembelajaran di SMK yang menerapkan kurikulum berbasis KKNI. Guru bertindak fasilitator, peserta didik yang lebih banyak merekonstruksi pengetahuan dalam proses pembelajaran. Istilah saya, dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran itu memberi peluang penumpang membawa pesawat, sang pilot duduk bersama penumpang. Penumpang dipandang sebagai pribadi yang memiliki kemampuan. Selain itu komponen proses dalam sekolah efektif (sekolah yang sukses) adalah iklim sekolah dan kurikulum yang digunakan. Tentang kurikulum, sudah jelas yaitu menggunakan kurikulum 2013 edisi refisi dan Kurikulum berbasis KKNI. Sedangkan iklim sekolah adalah sistem kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah dapat menerapkan sistem kepemimpinan yang mendatangkan iklim sekolah yang menentramkan guru dan peserta didik, gurupun melakukan proses pembelajaran dengan sistem atau pendekatan yang memungkinkan terjadinya iklim pembelajaran yang menyenangkan.
4. Output. Output dalam konteks sekolah efektif yaitu hasil belajar peserta didik, pencapai tujuan pembelajaran secara keseluruhan
5. Outcome. Outcome dalam konteks sekolah efektif yaitu peserta didik yang dihasilkan dalam sekolah memiliki peluang bekerja di masyarakat dan menerima penghasilan sesuai kompetensinya
Komponen-komponen sekolah efektif yang dibahas di atas bukanlah satu-satunya pendapat yang dapat dipakai secara standar untuk topik sekolah efektif. Saya katakan demikian karena masih banyak ahli atau peneliti pendidikan yang menaruh pikiran rasional dan empiris atau kebenaran rasional dan kebenaran empiris baik dengan metodologi kuantitatif (menguji teori) maupun metodologi kualitatif (menemukan teori) yang memiliki hasil penelitian yang tentu sama dan juga berbeda dengan pendapat di atas. Artinya lima komponen itu dapat bertambah, urutan komponen juga bisa berubah. Penamaan komponen atau penggunaan istilah-istilah dalam unsur-unsur sekolah efektif juga dapat muncul dalam wajah baru. Istilahnya bisa sama atau bisa berbeda.

3. Faktor-faktor Sekolah Sukses (sekolah yang dimaksud dalam judul)

Sekolah yang dimaksud dalam judul artikel di atas dipengaruhi oleh ragam faktor. Artinya sebuah sekolah dapat dikatakan sukses karena dipengaruhi oleh hal-hal yang menyebabkan terjadinya pengaruh dalam diri peserta didik, para orang tua, masyarakat. Dalam tataran epistemology sekolah sukses, Heneveld sebagaimana yang dikutip dalam Moerdiyanto (2007:5), yaitu:

3.1. Sekolah yang mendapat dukungan orangtua peserta didik dan lingkungan
3.2. Sekolah yang mendapat dukungan sistem pendidikan
3.3. Sekolah yang mendapat dukungan materi yang memadai/cukup
3.4. Sekolah yang ditopang oleh kepemimpinan yang efektif
3.5. Sekolah yang para gurunya melaksanakan pengajaran yang baik
3.6. Sekolah yang Memiliki Fleksibilitas dan otonomi dalam melaksanakan pendidikan
3.7. Sekolah yang memiliki waktu yang cukup di sekolah
3.8. Sekolah yang memiliki harapan yang tinggi dari peserta didik
3.9. Sekolah yang para gurunya memiliki sikap positif 3.10.Sekolah yang memiliki peraturan dan disiplin
3.11.Sekolah yang memiliki kurikulum yang terorganisir
3.12.Sekolah yang memberi penghargaan dan insentif
3.13.Sekolah yang menyediakan waktu pembelajaran yang cukup
3.14.Sekolah yang menggunakan variasi strategi pembelajaran
3.15.Sekolah yang frekuensi pekerjaan rumah
3.16.Sekolah yang mengadakan penilaian dan umpan balik

Enam belas faktor kesuksesasan tersebut di atas ditetapkan oleh Heneveld sebagai hal-hal yang menyebabkan terjadinya keberhasilan sebuah sekolah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan itu tercapai karena pemenuhan 16 faktor di atas.

KESIMPULAN



Sekolah efektif adalah sekolah yang berhasil membawa peserta didik pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Para lulusan sekolah dapat bersaingan pada level sekolah berkualitas demikian juga ketika memasuki perguruan tinggi, selain itu tamatan sekolah dari sekolah efektif sangat dibutuhkan masyarakat. Kebutuhan ini disebabkan karena sekolah secara efektif membentuk peserta didik dengan kompetensi dan karaker yang diharapkan dalam masyarakat maupun dunia kerja.

Semoga bermanfaat
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.